Paham Radikalisme Subur di Kalangan Anak Muda, Ini Tips Mengatasinya dari Kacamata Psikologi
Berikut tips dari segi psikologi untuk mengatasi fenomena tersebut dari Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Lanjut Stanislaus, kelompok-kelompok radikal saat ini menebar jaring menggunakan konten radikal di media sosial.
Kemudian mereka akan menunggu individu-individu yang mulai tertarik dengan konten tersebut.
"Kelompok teroris melemparkan konten-kontennya dalam media sosial secara mereka acak," kata Stanislaus
"Ketika ada anak muda yang merespon, akan memberikan respon balik oleh penebar konten," lanjutnya.
Baca: Fadli Zon Angkat Bicara Terkait Masuknya Ahok ke BUMN: Ahok-Jokowi Teman Sejati
Menurut Stanislaus, perkembangan dunia maya yang pesat menjadi penyebab kenaikan secara signifikan radikalisme di kalangan anak muda.
Stanislaus menilai tidak adanya langkah serius dari pemerintah dalam mecegah tersebaranya konten radikal di media sosial.
"Kita blokir satu muncul seribu, sangat mudah mucul," tegasnya.
Adanya ketidak pedulian dari orangtua dalam pengawasan kepada anak ketika mengkonsumsi informasi di media sosial juga memperparah kondisi ini.
"Orangtua juga tidak peduli, sangat cepat tersebarnya,"
"Ketika anaknya jadi teroris, orangtua akan kaget, biasanya kan seperi itu," tutup Stanislaus.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)