Jumat, 3 Oktober 2025

Ahok Masuk BUMN

Ahok Bakal Pimpin BUMN, Analis Politik LIPI: Pemilihan BTP Tidak Semata-mata karena Profesionalitas

Analis Politik dari LIPI Siti Zuhro turut berkomentar terkait dengan bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke BUMN

Editor: Daryono
Pertamina.com - KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Ilustrasi PT Pertamina dan Basuki Tjahaja Purnama 

Kabar bergabungnya Ahok ke BUMN mengundang komentar banyak pihak, satu di antaranya adalah Djarot Saiful yang pernah menjadi rekan kerja Ahok di pemerintahan DKI Jakarta.

Sebelumnya, santer dikabarkan jika Ahok akan menduduki jabatan sekelas direksi atau komisaris.

Djarot menilai jika Ahok cocok memimpin di keduanya, entah itu direksi atau komisaris.

Namun, menurut Djarot dengan karakter Ahok sebagai seorang pendobrak dan eksekutor yang baik maka Djarot menilai jika Ahok lebih tepat menduduki jabatan sebagai direksi.

"Kalau menurut saya, pandangan saya secara obyektif dengan melihat karakter seperti itu dimana dia seorang pendobrak, dia punya integritas, dan dia punya rekam jejak yang cukup baik untuk bisa mengeksekusi, dia itu eksekutor, dia berani mengambil keputusan."

"Maka dia akan lebih tepat di direksi daripada di komisaris," jelas Djarot Saiful dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Jumat (15/11/2019).

Karena Ahok seorang eksekutor maka menurut Djarot saat mulai bekerja nanti yang akan dikerjakan pertama oleh Ahok adalah menata sistem.

"Nah beliau ini seorang eksekutor, dan dia pasti akan yang pertama akan dia kerjakan adalah untuk menata sistem terlebih dahulu, sistemnya yang akan diperkuat ya," terang Djarot Saiful.

Djarot menuturkan jika sistem tersebut akan digunakan untuk mengontrol dan mengelola tata perusahaan yang baik.

"Sistem ini lah yang digunakan untuk mengontrol dan mengelola, ini kan masalah kelola tata perusahaan yang baik, nah untuk menata kolola itu dibutuhkan satu sistem yang baik," ungkap Djarot Saiful.

Jadi Bos BUMN, Intip Gaji Ahok jika Menjadi Direktur Utama PT Pertamina

Santer dikabarkkan Ahok akan menempati posisi sebagai Komisaris Utama atau Direktur Utama (Dirut), PT Pertamina.

Jika benar Ahok akan menempati posisi petinggi di PT Pertamina, berikut kisaran gaji dan tunjangan yang akan diperoleh Ahok?

Dilansir Tribunews.com dari tayangan yang diunggah Kompas TV, berdasarkan laporan kinerja keuangan dari PT Pertamina tahun 2018, kompensasi untuk manajemen yang berupa gaji dan imbalannya untuk 17 direksi dan komisaris mencapai 47,23 juta dollar AS atau setara Rp 671 miliar rupiah per tahun.

Jika Rp 671 miliar dibagi 17 orang direksi dan komisaris di Pertamina, maka setiap orang akan menerima Rp 39 miliar setahun atau Rp 3,25 miliar per bulan.

Selain gaji, PT Pertamina juga menyiapkan tunjangan berupa Tunjangan Hari raya (THR), perumahan, dan asuransi purna jabatan.

Selain itu, terdapat fasilitas lain seperti kendaraan, kesehatan, dan bantuan hukum.

(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved