NasDem: Moratorium Pemekaran Wilayah Harus Selektif
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa mengatakan rencana membuka lagi keran pemekaran wilayah harus dilakukan secara selektif.
Menurutnya pemekaran wilayah di Papua akan berdampak pada percepatan pembangunan sekaligus menjaga situasi keamanan di Bumi Cenderawasih.
Dia menjamin wilayah lain tidak akan cemburu dengan keputusan pemerintah yang merestui pemekaran wilayah di Papua karena sudah diperhitungkan dengan faktor situasional dan berdasarkan data intelijen.
"Ini kan situasional. Kita kan dasarnya data intelijen. Kemudian data-data lapangan kita ada. Situasi nasional," kata Tito.
Tito mengtakan wilayah pemekaran yang sudah bulat ialah Papua Selatan dimana Gubernur Papua Lukas Enembe juga sudah menyetujui.
Dalam pembicaraan disela-sela kunjungan kerja, nantinya Papua Selatan itu meliputi Merauke, Asmat, Mappi, Boven Digoel.
Baca: Presiden Jokowi Cari Pengganti Hakim MK I Gede Dewa Palguna
Khusus Kabupaten Merauke, akan dimekarkan menjadi dua yaitu kota Merauke dan Kabupaten Merauke.
"Nah yang sudah bulat itu di Papua Selatan, mereka meminta dan Pak Gubernur juga menyetujui. Di Pegunungan Tengah ada aspirasi juga dari Lapago dan Mepago. Tapi kita ada keterbatasan anggaran.
Maksimal hanya bisa dua, Papua Selatan yang gubernur dan bupatinya mau. Kemudian pegunungan tengah kita sinkronkan dulu," katanya.
Ditanya kira-kira berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pemekaran?
Tito menjawab belum tahu detailnya, dia meyakini anggarannya cukup besar.
Presiden Jokowi sendiri sudah berkomentar atas usulan pemekaran di Papua.
Ketika meresmikan Jembatan Youtefa di Jayapura beberapa hari lalu, awak media sempat meminta tanggapan Jokowi.
"Pemekaran daerah Papua bagaimana pak?" tanya awak media.
"Saya selalu mendengar aspirasi dari bawah. Aspirasi itu tadi waktu saya di Wamena sudah disampaikan kepada saya. Sehingga dari aspirasi itulah nanti akan kita tindaklanjuti. Toh yang jelas sampai hari ini kita masih moratorium untuk pemekaran. Tapi untuk aspirasi tadi segera saya tindaklanjuti," jawab Jokowi.
Jauh sebelum itu, saat Jokowi meresmikan Satelit Palapa atau Tol Langit di Istana Negara, Senin (14/10/2019), Jokowi sempat berbincang dengan Buoati Meurauke.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Merauke Frederikus Gebze menyampaikan adanya Palapa Ring membuat komunikasi di Merauke menjadi sangat baik.