Rabu, 1 Oktober 2025

Manuver Nasdem

Terkait Pidato Surya Paloh Soal Partai yang Ngaku Nasionalis, Masinton Pasaribu: PDI-P Tak Tersindir

Anggota DPR fraksi PDIP, Masinton Pasaribu membantah tudingan jika partai yang disindir Surya Paloh ketika kongres adalah PDI-P.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Miftah
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota  DPR fraksi PDI-P, Masinton Pasaribu merasa partainya tidak tersindir dengan pidato Surya Paloh.

"Ya kalau kami tidak merasa tersindir. Kita nggak tahu yang nasionalis itu, banyak partai di Indonesia rata-rata asasnya ya Pancasila dan nasionalis,"ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Minggu (10/11/2019).

Ia juga tidak tahu pernyataan Surya Paloh dalam Kongres ke-2 Partai Nasdem ditujukan kemana. 

Masinton menegaskan jika PDI-P selalu konsisten dalam ideologi, program dan sikap.

Baginya satu kata dan perbuatan itu penting, maka dalam dukungan tehadap pemerintah itu penting karena itu bagian dari satu sikap dan tindakan.

"Ya kalau mendukung, mendukung penuh, dua kaki harus ditancapkan kaki kekuasaan. Bukan kemudian satu di kekuasaan satunya lagi diluar," ungkapnya.

Pernyataan Masinton Pasaribu ini membantah tudingan jika partai yang disindir Surya Paloh ketika Kongres ke 2 Nasdem adalah PDI-P.

Baca: Surya Paloh Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum, Ini Susunan Pengurus DPP Partai NasDem

Baca: Surya Paloh Ingatkan Kader NasDem Untuk Jadi Tuan Rumah yang Baik

Dalam pidatonya Surya Paloh menyindir partai yang mengaku paling nasionalis dan pancasilais.

Berikut kutipan pidatonya :

"Kita bilang mari kita bermusyawarah bergotong royong tapi kita bilang aku saja yang penting yang lain biar mati semuanya.

Semua penuh dengan kecurigaan. Maka kita semakin menjauhi nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai pegangan hidup kita.

Tapi kita tidak melaksanakan itu. Ngakunya partainya Nasionalis partai Pancasilais. Ya buktikan aja"

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai Nasdem tersebut mengambil tema 'Restorasi Untuk Indonesia Maju'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai Nasdem tersebut mengambil tema 'Restorasi Untuk Indonesia Maju'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selain itu Surya Paloh juga membalas sindiran Jokowi ketika Ulang Tahun partai Golkar, Rabu (6/11/2019).

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh memberikan balasan terhadap sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pelukannya dengan Presiden PKS, Sohibul Iman.

Hal itu diungkapkan Surya Paloh saat pidato di Kongres ke -2 Partai Nasdem, Sabtu (9/11/2019).

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain. Hingga kita berkunjung ke kawan, mengundang kecurigaan," ujar Surya Paloh dikutip Tribunnews.com dari YouTube Kompas TV, Sabtu (9/11/2019). 

"Tingkat diskursus politik yang paling picisan di negeri ini. Hubungan rangkulan tali silaturrahmi itu dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," ungkap Surya Paloh.

Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu Menghasilkan 3 Keputusan Bersama
Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu Menghasilkan 3 Keputusan Bersama (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Sebelumnya, Jokowi menyindir pertemuan antara Surya Paloh dengan Sohibul Iman.

Baca: Dituding Bermanuver, NasDem Tegaskan Setia Pada Jokowi

Baca: Pengamat: Surya Paloh Jadi King Maker di Pilpres 2024

Sindiran itu disampaikan Jokowi saat menyapa ketua umum partai yang hadir di peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar, Rabu (6/11/2019).

Jokowi menyebut wajah Surya Paloh terlihat cerah setelah berangkulan dengan Sohibul Iman.

“Pak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini beliau lebih cerah dari biasanya sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ujar Jokowi dikutip Tribunnews.com dari YouTube Kompas TV, Rabu (6/11/2019).

"Saya tidak tahu maknanya apa, tapi rangkulannya tidak seperti biasanya."

"Tidak pernah saya dirangkul Pak Surya seerat beliau merangkul Pak Sohibul Iman," kata pria kelahiran Solo itu.

Jokowi mengaku sempat bertanya ke Surya Paloh tentang kedekatan tersebut, tetapi Ketum Partai nasdem itu belum mau menjawab.

"Saya boleh bertanya dong karena beliau masih di koalisi pemerintah," ungkap Jokowi.(*)

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved