Politisi PSI Guntur Romli Pertanyakan Wanita Bercadar, Niqab Squad Deklarasikan Antiradikalisme
Guntur Romli Poitisi PSI menyetujui larangan memakai cadar di lingkungan ASN atau PNS. Menurutnya banyak tersangka radikalisme memakai cadar.
Ia juga mempertanyakan adanya komunitas cadar yang tidak pernah secara lantang mengutuk soal-soal terorisme di Indonesia.

Hal ini menurutnya belum pernah mendengar para kelompok bercadar keras menolak radikalisme ataupun terorisme.
"Sehingga ada yang namanya stereotyping terhadap mereka.
Harusnya, ada kampanye juga yang katakanlah kelompok-kelompok cadar yang postif ikut secara lantang menolak terorisme, ikut secara lantang juga bicara soal toleransi," pungkas Guntur.
Hal tersebut menurutnya lantaran agar kelompok bercadar menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, sehingga tidak menjadi kelompok tersendiri.
Guntur menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia cenderung memusuhi apa yang dia tidak ketahui, seperti tidak mengenal para kelompok bercadar.
Karena ketidaktahuan menyebabkan orang menjadi takut dengan wanita berpakaian cadar.
"Ketika komunitas cadar dibiarkan terstigma katakanlah dengan jaringan terorisme, dengan kelompok ekstrimisme keagamaan.
Kemudian tidak ada bagian dari mereka yang bicara secara lantang, nah ini jangan-jangan benar?" ujar kader Nahdlatul 'Ulama (NU) tersebut.
Pihaknya mengusulkan proses ke depan adalah panggilan untuk komunitas bercadar agar bicara tentang penolakan radikalisme.
Ia mencontohkan seperti halnya tokoh-tokoh Islam di Indonesia pada umumnya.
"Ketika ada terorisme, tokoh-tokoh Islam mengatakan, 'Tidak, terorisme tidak terkait dengan Islam'," bebernya pada malam itu.

Di sisi lain, dokter Selly dari komunitas Niqab Suad Indonesia yang juga hadir pada acara tersebut menanggapi Guntur Romli yang mengatakan agar kelompok-kelompok cadar secara lantang berkampanye menolak terorisme.
"Pak mohon maaf kami sudah melakukan itu. Kami sudah keliling Indonesia melakukan kajian, kami mengutuk keras yang namanya teroris," tegasnya kepada politisi PSI.
Menurut wanita bercadar tersebut, kegiatannya bersama Niqab Squad belum pernah di-blow up atau di-eksplore, sehingga masyarakat Indonesia secara luas belum tahu akan postifinya kegiatan paraa wanita bercadar.