Minggu, 5 Oktober 2025

Dimajukan Lebih Cepat 2 Tahun, Indonesia Stop Ekspor Nikel Demi Pengembangan Mobil Listrik

Indonesia merupakan satu diantara negara pemasok bijih nikel terbesar didunia.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
TRIBUN/HO
Truk Tata beroperasi di Site PT Sumber Daya Arindo di Monoropo, Halmahera, Maluku Utara, Sabtu (30/3/2019). PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) melalui anak perusahaannya PT Sumberdaya Arindo (SDA) menambah armada truck di kawasan pertambangan nikel Halmahera guna mendukung meningkatnya permintaan dan produksi nikel. TRIBUNNEWS/HO 

Toyota dan Hyundai Motor Co berjanji untuk memulai program EV, dan pembuat baterai menyatakan minat untuk menambah lini produksi.

Toyota telah berkomitmen $ 2 miliar hingga 2023 untuk meningkatkan produksi EV lokal.

Menurut Warih Andang Tjahjono, presiden direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Indonesia memiliki peluang besar bagi perusahaan otomotif.

Ia sepenuhnya mendukung Indonesia dalam elektrifikasi kendaraan.

Hyundai juga sedang mempertimbangkan pilihan untuk ekspansi di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

"Penggalakan hilirisasi industri di minerba, terutama nikel sudah mencapai $ 9 miliar dan akan meningkat menjadi $ 20 miliar dalam waktu lima tahun," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. 

Diharapkan adanya pemberhentian ekspor nikel akan dapat memenuhi kebutuhan di pasar domestik. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved