Minggu, 5 Oktober 2025

Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju, Tak Beri Target 100 Hari

Presiden Joko Widodo telah selesai melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja jilid 2, Rabu (23/10/2019) pagi

Editor: Daryono
Instagarm @jokowi
Jokowi Usai Melantik Presiden 

Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju, Tak Beri Targer 100 Hari

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo telah selesai melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) pagi.

Setelah melantik menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi mengaku telah kembali bekerja.

Kondisi serupa ternyata juga dilakukan pada saat pelantikan menteri lima tahun lalu.

Tak hanya dirinya, menteri kabinet juga disebut langsung bekerja.

Hal ini disampaikan Jokowi melalui unggahan di akun Instagram miliknya @jokowi Rabu (23/10/2019).

"Seusai melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu ini, saya kembali bekerja sebagaimana lima tahun kemarin. Para menteri kabinet juga langsung bekerja," tulisnya.

Baca: Kabinet Diharap Diisi Orang Berkeringat untuk Jokowi, Adian : Gerindra Berkeringat Waktu Lawan Kita

Melalui kolom keterangan, Jokowi menjelaskan bahwa dirinya tidak memberi target 100 hari pada para menteri.

Hal ini dikarenakan Kabinet Indonesia Maju bisa langsung melanjutkan pekerjaan kabinet sebelumnya.

"Kepada mereka saya tidak memberi target 100 hari, karena Kabinet Indonesia Maju melanjutkan pekerjaan kabinet sebelumnya," tambahnya.

Jokowi menyebutkan bahwa dalam lima tahun ke depan, ia berharap pemerintah mampu menyelesaikan defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan membuka lapangan pekerjaan dengan menarik investasi sebanyak-banyaknya.

"Meski, tetap ada beberapa hal yang dikejar oleh pemerintah dalam lima tahun ke depan, yaitu menyelesaikan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan, juga membuka lapangan pekerjaan dengan menarik investasi sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Selain itu, Jokowi menginginkan reformasi birokrasi secara konkret dan sederhana.

"Selanjutnya, saya ingin agar reformasi birokrasi dilakukan secara konkret dengan menyederhanakan hal-hal yang ruwet dan ribet," tambahnya. 

Terakhir, Presiden RI ini menyampaikan prioritas utama dalam lima tahun ke depan, yaitu pembangunan sumber daya manusia.

"Dan, tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia," tutupnya.

Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Kerja
Jokowi Kembali Bekerja Setelah Melantik Menteri Kabinet Kerja (Instagram @jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) pagi ini.

Inilah nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi:

1. Mahfud MD - Menko Polhukam

2. Airlangga Hartato - Menko Perekonomian

3. Muhadjir Effendy - Menko PMK

4. Luhut Binsar - Menko Kemaritiman dan Investasi

Menteri-menteri

5. Prabowo Subianto - Menteri Pertahanan

6. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara

7. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri

8. Retno LP Marsudi - Menteri Luar Negeri

9. Jenderal (purn) Fachrul Razi - Menteri Agama

10. Yasonna H Laoly - Menteri Hukum dan HAM

11. Sri Mulyani - Menteri Keuangan

12. Nadiem Makarim - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

13. dr. Terawan - Menteri Kesehatan

14. Juliari P Batubara - Menteri Sosial

15. Ida Fauziah - Menteri Tenaga Kerja

16. Agus Gumiwang K - Menteri Perindustrian

17. Agus Suparwanto - Menteri Perdagangan

18. Arifin Tasrif - Menteri ESDM

19. Basuki Hadimuljono - Menteri PUPR

20. Budi Karya Sumadi - Menteri Perhubungan

21. Jhonny G Plate - Menteri Komunikasi dan Informatika

22. Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian

23. Siti Nurbaya Bakar - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup

24. Edhy Prabowo - Menteri Kelautan dan Perikanan

25. Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa

26. Sofyan Djalil - Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik

27. Suharso Monoarfa - Kepala Bapenas

28. Tjahjo Kumolo - Menteri PAN-RB

29. Erick Thohir - Menteri BUMN

30. Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UMKM

31. Wishnutama - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif

32. Gusti Ayu Bintang Darmavati - Menteri PPA

33. Bambang Brojonegoro - Menteri Riset

34. Zainudin Amali - Menteri Pemuda dan Olahraga

35. Moeldoko- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia

36. Pramono Anung - Sekretaris Kabinet

37. Bahlil Dahalia - Kepala BKPM

38. St Burhanuddin - Jaksa Agung

Tujuh pesan Jokowi 

Ada tujuh pesan yang disampaikan Jokowi dalam melantik Menteri Indonesia Maju hari ini Rabu (23/10/2019). 

Pesan pertama adalah Jokowi mengingatkan seluruh menterinya untuk tidak korupsi.

"Saya telah memperintahkan kepada seluruh kabinet yang tadi sudah saya sampaikan untuk yang pertama jangan korupsi, menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi," ujar Jokowi.

Baca: Kader Demokrat Dilarang Komentari Kabinet, SBY akan Sampaikan Sikap Politik

Kedua Jokowi menegaskan bahwa tidak ada visi misi menteri.

Yang ada hanyalah visi misi presiden dan wakil presiden.

"Yang kedua tidak ada visi misi menteri yang ada visi misi presiden dan wakil presiden," sambungnya.

Ketiga Jokowi meminta seluruh menterinya untuk bekerja cepat dan lebih produktif.

"Ketiga kita semua harus kerja cepat kerja keras dan kerja yang produktif," tuturnya.

Keempat adalah menteri Kabinet Indonesia Maju harus lebih kreatif dan aktif.

Tidak terjebak dalam aktivitas yang monoton.

Baca: Penjahit Langganan Jokowi di Solo Legawa Tak Dapat Orderan saat Pelantikan: Rejeki Harus Dibagi-bagi

Baca: Edhy Prabowo Siap Pimpin KKP di Kabinet Indonesia Maju

"Yang keempat jangan terjebak pada rutinitas yang monoton," sambungnya.

Pesan kelima dan keenam adalah menteri Kabinet Indonesia Maju harus berorientasi pada hasil nyata

Dan harus selalu mengecek dan menemukan solusi untuk masalah yang terjadi di lapangan.

"Yang kelima kerja yang berorientasi pada hasil nyata, yang keenam selalu mengecek masalah di lapangan dan temnukan solusinya," imbuhnya.

Pesan terakhir yang disampaikan Jokowi adalah semua menteri harus bekerja dengan serius dan sungguh-sungguh.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa ia tidak akan segan untuk mencopot menteri yang dirasa tidak serius dalam bekerja.

"Yang terakhir semuanya harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius yang nggak sungguh-sunguh bisa saya copot di tengah jalan," pungkasnya.

Baca: Tidak Masuk Kabinet, Demokrat Hormati Keputusan Jokowi

Baca: KNPI Nilai Tepat Presiden Jokowi Pilih Zainudin Amali Jadi Menpora

Seknas Pantau Kinerja Kabinet

Sejumlah relawan pendukung presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf dari berbagai organ mengambil sikap yang berbeda-beda usai terbentuknya Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Setelah relawan Pro Jokowi menyatakan diri bubar barisan, Seknas Jokowi menyatakan tetap konsisten mendukung Jokowi-Ma'ruf hingga 2024.

"Dukungan kami demi mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang sejahtera, damai dan makmur," ujar Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi kepada wartawan, Rabu (23/10/2019) seperti dikutip TribunJakarta. 

Sebagai mitra strategis sejak 2014, jelas Dedy, Seknas tak menempat posisi Jokowi yang paling utama, melainkan perubahan yang terjadi pada rakyat itu sendiri.

Seknas melihat bahwa Jokowi itu bisa mewujudkan perubahan itu.

"Kami mendukung penuh pilihan menteri oleh Presiden Jokowi untuk kabinet Indonesia Maju ini," lanjutnya.

Dedy memastikan, Seknas akan memantau kinerja Kabinet Indonesia Maju, dan secara periodik akan membuat laporan kemajuan sehingga Presiden dan masyarakat mendapat informasi yang benar bahwa para pembantunya benar-benar bekerja keras.

"Apa yamg sudah kita jalankan semoga dapat mewujudkan cita cita kita bersama," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sinatrya/Reza Deni/TribunJakarta) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved