Sabtu, 4 Oktober 2025

Kang Emil Berharap Ekonomi Terus 'Gaspol' di Era Jokowi-Ma'ruf

Banyaknya jumlah manusia yang memiliki usia produktif tentu saja menurutnya, bisa difokuskan dalam meningkatkan berbagai sektor.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitipkan harapannya terkait sektor ekonomi.

Mantan Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu berharap pertumbuhan ekonomi bisa terus 'gaspol'.

"Ekonomi yang melompat, cepat dan gaspol dilanjutkan," ujar Kang Emil, saat ditemui di Gedung Nusantara III.

Ia kemudian memberikan catatan untuk diperhatikan Jokowi-Ma'ruf dan kabinet yang segera dibentuk agar fokus pula terhadap pengendalian kondisi sosial dan politik negara ini sehingga kondusif.

"Tapi ada catatan saya, sosial politik banyak gejolak di periode pertama," kata Kang Emil.

Setelah resmi dilantik sebagai Presiden bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan terkait visinya dalam membangun Indonesia 5 tahun mendatang.

Baca: Angin Kencang di Dataran Tinggi Dieng, Atap Rumah Beterbangan, Warga Belum Berani Beraktivitas

Baca: Mengintip Rumah Mewah Maruf Amin dan Istrinya Wury Estu Handayani, Penataan Klasik Modern

Baca: Mengapa Pidato Ketua MPR Lebih Lama dari Jokowi Saat Pelantikan Presiden?

Di hadapan para tamu yang menyaksikan pelantikannya di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019), ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa mengatasi jebakan pendapatan atau penghasilan menengah (middle income trap).

"Potensi kita untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar," ujar Jokowi, dalam pidatonya.

Ia kemudian menjelaskan, Indonesia akan mengalami bonus demografi dan momen itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa melalui pembangunan Sunber Daya Manusia (SDM).

Banyaknya jumlah manusia yang memiliki usia produktif tentu saja menurutnya, bisa difokuskan dalam meningkatkan berbagai sektor.

"Saat ini, kita sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif kita jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif," tegas Jokowi.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa pemanfaatan bonus demografi dalam menghadapi middle income trap tentu saja menjadi tantangan bagi Indonesia, "Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar,".

Keberhasilan maupun kegagalan yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang, tentu saja bisa diukur dari seberapa besar kesiapan negara ini dalam mengantisipasi hal tersebut.

Jika berhasil, Indonesia akan mampu menghasilkan SDM unggul melalui pemanfaatan bonus demografi, seperti program prioritas yang menjadi fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved