Jumat, 3 Oktober 2025

Kemungkinan Gerindra Merapat ke Pemerintah, Luhut: Apa Saja Bisa Terjadi

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku tidak masalah jika Gerindra bergabung

Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/10/2019) 

Dia menduga, ada kemungkinan parpol pendukung Jokowi tersebut keluar dari koalisi Jokowi, bila Gerindra bergabung.

Tapi imbuh dia, jika Jokowi tegas dalam sikapnya mengajak Gerindra, dia duga parpol-parpol pendukung pada akhirnya akan tetap bersama di pemerintahan.

"Alasannya karena dalam kalkulasi politik untuk konsolidasi partai menuju 2024 akan lebih menguntungkan bagi parpol-parpol tersebut untuk berada dalam pemerintahan," jelasnya.

Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari juga menilai hal yang sama di balik pertemuan kedua antara Jokowi dengan Prabowo.

"Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana juga menjadi sinyal kuat. Apalagi kalau Prabowo menyatakan siap membantu jika diperlukan. Itu kira-kira 90 persenlah, Gerindra akan bergabung. Sisanya 10 persen, kalau terjadi dinamika-dinamika lain yang terjadi di depan," ujar Qodari.

Dia melihat ada tiga aspek penting menunjukkan peluang Gerindra gabung dengan pemerintah itu besar.

Pertama, dari sisi ideologi, PDI Perjuangan sebagai partai yang membesarkan Jokowi, sama dengan Gerindra itu adalah partai nasionalis.

Baca: Menteri Basuki, Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti Dinilai Layak Dipertahankan di Kabinet

Baca: Inilah Sosok Gelandang Real Madrid yang Tampak Buas ketika Tahu Ada Bola

"Bahkan dari platform, sebetulnya PDI Perjuangan dan Gerindra itu mirip saudara sepupu. Kalau PDI Perjungan itu partainya wong jilik. Gerindra bicara petani dan nelayan. Dari awal berdiri demikian," jelasnya.

Fokus PDI Perjuangan dan Gerindra juga sama, yakni soal pangan, keadulatan, pertahanan.

"Gaya Prabowo juga terinspirasi Bung Karno. Lihat saja gaya berpakaian Prabowo, gayanya Bung Karno dahulu," ucapnya.

Kedua, Jokowi dan Prabowo punya hubungan yang mesra.

Walaupun rival di Pilpres 2019 lalu, tapi sepanjang periode 2014-2019, mereka saling bertemu.

"Juga saling support. Bahkan sudah bertemu juga pascapilpres 2019 lalu," jelasnya.

Ketiga, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga sudah bertemu dengan Prabowo.

"Megawati juga berhubungan baik dengan Prabowo, sampai sempat menimbulkan istilah poros Teuku Umar," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved