Sabtu, 4 Oktober 2025

PKB Tidak Masalah Bila Ada Partai Di Luar Koalisi Jokowi Merapat Ke Kubu Pemerintah

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak masalah bila ada partai politik di luar koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin bergabung.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak masalah bila ada partai politik di luar koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin bergabung dalam pemerintahan.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan saat ini Pilpres 2019 sudah selesai sehingga tidak ada lagi koalisi.

"Kan sudah tidak ada koalisi-koalisi lagi kan. Sekarang yang dekat-dekat kan pelantikan presiden," kata Jazilul di rumah Sandiaga Uno, Kebayoran, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Baca: Jokowi Disarankan Tunjuk Sosok Tepat untuk Menpora

Lagipula, menurut Jazilul, penunjukkan siapa orang yang akan masuk dalam kabinet kerja sepenuhnya menjadi wewenang presiden Jokowi.

Namun begitu, ia meyakini mantan gubernur DKI Jakarta tersebut akan memprioritaskan menteri berasal dari koalisinya.

"Karena (menteri) itu prerorgatifnya presiden. Soal (jatah) 01 02 itu kembali pada kebersamaan. Cuma rasa-rasanya Pak Jokowi pasti prioritaskan yang kemarin bersama-sama berjuang," ungkapnya.

Baca: Palapa Ring Diresmikan, Jokowi: Jangan Dipakai untuk Sebar Hoaks

Lebih lanjut, Jazilul meyakini Jokowi akan memutuskan kabinetnya dengan tepat.

"PKB kan selama ini mengedepankan kebersamaan. Jadi saya yakin pak Jokowi akan paham betul bagaimana menyusun kabinet karena itu prerogatifnya," katanya.

Belum rampung

Presiden Jokowi mengakui dirinya turut membahas rencana koalisi dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam pertemuan di Istana Merdeka, Senin (14/10/2019).

Sayangnya, pembicaraan PAN masuk ke dalam koalisi pemerintahan masih belum rampung dan belum ada keputusan.

"Belum sampai ke situ. Ada (pembicaraan), tapi belum sampai final, belum rampung," kata Jokowi di ‎Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Tidak hanya seputar PAN masuk koalisi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga membicarakan seputar tantangan Indonesia ke depan, baik masalah geopolitik hingga geoekonomi.

Baca: Denmark Open 2019: Jadwal Tanding Babak 32 Besar Mulai Siang hingga Dini Hari

Baca: Jokowi Bertemu SBY, Prabowo hingga Zulkifli Hasan Bahas Peluang Menteri? PDI-P: Itu Hak Prerogatif

Baca: Para Pemimpin Gerakan Separatis Catalunya Dijatuhi Hukuman Penjara Belasan Tahun

"Hal-hal seperti itu perlu dibicarakan dengan ketua-ketua umum, sehingga kita memiliki visi yang sama, bagaimana menghadapi dan kita tau apa yang harus kita kerjakan," kata Jokowi.

Sementara, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas malah mengklaim tidak membahas peluang PAN masuk dalam kabinet Jokowi.

Menurutnya, masalah kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden RI.

"Itu tidak, kita ngomong merah putih saja. Kita tahu diri, itu hak prerogatif presiden," tegas Zulhas.

Terakhir Zulhas menyampaikan ‎partainya siap mendukung Jokowi pada periode kedua bersama Ma'ruf Amin. 

Menurutnya, PAN siap menyukseskan pemerintahan Jokowi, baik berada di dalam maupun keluar kabinet Jokowi lima tahun ke depan.

Zulkifli Hasan diundang Jokowi

Bertempat di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/10/2019) Presiden Jokowi menjamu Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.

Pantauan Tribunnews.com, Jokowi menerima Zulhas pukul 14.25 WIB. Lanjut keduanya melakukan pertemuan empat mata di sebuah ruangan di Istana Merdeka.

Tampak Jokowi menggenakan kemeja putih lengan panjang sementara Zulhas menggenakan kemeja batik lengan panjang.

Jokowi dan Zulhas duduk saling berhadapan di sebuah bangku panjang. Diawal, awak media diperbolehkan untuk mengambil gambar.

Baca: Zulkifli: Selama Ada Kecurigaan Sulit Lakukan Amandemen

Lanjut, awak media diminta keluar. Jokowi dan Zulhas melanjutkan pertemuan tertutup hingga berita ini diturunkan.

Sebelumnya Jokowi telah bertemu dengan Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (10/10/2019) dan bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo ‎pada Jumat (11/10/2019).

‎Usai beragam pertemuan itu, Jokowi menyatakan masih perlu membicarakan lebih lanjut soal rencana Demokrat dan Ge rindra masuk dalam koalisi pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin lima tahun kedepan.

Tanggapan soal safari politik yang dilakukan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan bahwa hak masing-masing partai untuk membangun komunikasi politik dengan siapapun.

Pernyataan Zulkifli tersebut menyikapi safari politik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kepada partai-partai koalisi pemerintah.

"Ya itu hak masing-masing partai, dihormati dong," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10/2019).

Zulkifli mengatakan pihaknya hanya bisa mendoakan agar apa yang dilakukan Prabowo atau Gerindra bisa sukses.

Baca: Formappi Singgung Zaman Orba Kembali Karena Oposisi Sedikit di DPR

Zulkifli tidak berpandangan bahwa sikap politik Gerindra tersebut menandakan kerjasama politik dengan PAN berakhir.

"Ya jangan diterjamahkan (berpisah), kita doakan agar sukses," katanya.

Pihaknya juga menurut Zulkifli memahami sikap presiden yang membuka komunikasi dengan partai oposisi.

Menurutnya tantangan dalam 5 tahun ke depan sangat berat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak.

"Saya kan berkali-kali mengatakan, kita doakan pak Jokowi agar sukses, tantangan peridoe ini berat, saatnya kita majukan bersama-sama, kan cita-cita partai sama toh, agar negara ini aman, maju, kan kalau mau Pilpres 2024 lah nanti," pungkasnya.

Sebelumnya setelah bertemu presiden Jokowi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Minggu, (13/10/2019).

Setelah bertemu Surya Paloh, Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved