Pengamat Beberkan Tiga Aspek Penting yang Membuat Peluang Gerindra Gabung Pemerintah Terbuka Lebar
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin menguatkan sinyal bergabungnya Gerindra
Apalagi dari kacamata Jokowi. Karena Jokowi baru akan merasa nyaman, jika partai yang berada di pemerintahan itu mencapi 70-75 persen.
Baca: Hasil Undian Denmark Open 2019, Jojo Hadapi Wakil Tuan Rumah, Ahsan/Hendra Kembali Tampil
"Hal itu juga tercermin pada periode 2014-2019 lalu. Kalau dulu itu yang ditarik adalah Golkar. Sekarang Gerindra," ujarnya.
Karena itu, jika melihat dari variabel-variabel itu, sangat mungkin Gerindra akan bergabung ke dalam pemerintahan.
"Tinggal detailnya saja, apa dan berapa menteri, itu masih dalam proses "negosiasi." Itu kira-kira 90 persen lah, Gerindra akan bergabung. Sisanya 10 persen, kalau terjadi dinamika-dinamika lain yang terjadi di depan," jelasnya.
Tetap loyal
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan akan membantu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin meski tidak ada kader Gerindra di dalam Kabinet Kerja jilid ll.
"Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal, di luar sebagai check and balances," ujar Prabowo Subianto seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Baca: BTS Banjir Pujian Usai Dikabarkan Hentikan Latihan Saat Azan Terdengar di Arab Saudi
Menurut Prabowo, jika nantinya Gerindra berada di luar koalisi pemerintah, partainya akan bertugas menjadi penyeimbang dan memberikan koreksi terhadap program pemerintah yang dinilai keluar jalur.
"Sebagai penyeimbang, di Indonesia tidak ada oposisi, tetap kita merah putih disegala hal, kami akan berperan," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, setelah pelaksanaan Pilpres 2019 berakhir memang sudah sepantasnya semua pihak bersatu dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Baca: YLKI Rilis Hasil Penelitian, Pemanis Buatan Picu Penyakit Ginjal Hingga Kanker
"Kami bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kami harus bersatu," kata Prabowo.
"Jadi saya sampaikan ke beliau (Jokowi), apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itupun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu," sambung Prabowo.
Bicara soal koalisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Keduanya melakukan pertemuan empat mata di Ruang Jepara, Istana Merdeka, sekitar 45 menit sejak pukul 15.00 WIB.