Minggu, 5 Oktober 2025

Hari Terakhir di DPR, Fahri Hamzah Kemasi Barang-barangnya, Sendok Milik Negara Tidak Boleh Terbawa

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, dirinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan DPR di masa akhir jabatannya periode 2014-2019.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Fahri Hamzah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, dirinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan DPR di masa akhir jabatannya periode 2014-2019.

Fahri mengaku sudah mulai mengemas barang-barang di ruang kerjanya untuk dibawa pulang.

"Saya masih di sini sampai Senin. Senin sore, lah, Senin malam sudah semua barang, sudah saya kembalikan, saya agak rapi soal ini," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jum'at (28/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

"Sejak enam bulan lalu saya punya boks sehingga keuangan adminstrasi harta benda teridentifikasi semua," ujarnya.

Baca: Potret Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Adian Napitupulu Masih Jadi Aktivis Mahasiswa, Dulu Kini Beda

Baca: Potret Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Adian Napitupulu Masih Jadi Aktivis Mahasiswa, Dulu Kini Beda

Fahri menyatakan, tidak boleh ada barang milik negara yang dia bawa.

Prinsip ini dia tanamkan, termasuk untuk barang-barang sekecil apa pun.

"Sendok milik negara enggak ada yang terbawa, enggak boleh itu. Enggak boleh yang punya negara, tapi kalau milik saya mungkin boleh saja tertinggal. Yang penting enggak boleh ada milik negara pindah ke rumah saya," ujar dia.

Selain berkemas, Fahri juga berpesan pada anggota DPR yang baru untuk banyak membaca pada bulan-bulan pertama menjabat sebagai wakil rakyat.

"Mulailah minggu pertama, bulan-bulan pertama banyak baca, jangan banyak omong, baca konstitusi amandemen sampai empat kali, baca MD3 secara detail dan tata tertib," ujar mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Fahri bercerita, anggota DPR yang baru banyak diisi oleh kalangan muda. Oleh karena itu, ia berharap wakil rakyat yang baru dapat bekerja lebih cepat dari anggota DPR yang lama.

"Saya percaya akan banyak yang lebih muda, lebih berani, lebih bersih, lebih cemerlang. Kita harus dorong supaya stok pemimpin bangsa ke depan makin banyak dan Indonesia punya kepemimpinan yang kaderisasi dan estafet kepimpinan yang baik," tuturnya.

Selanjutnya, Fahri berpesan, pimpinan DPR yang baru tak berjarak dengan media. Ia mengatakan, pimpinan DPR harus terbuka kepada media.

"Jangan jaga jarak dengan media, jangan anggap jadi pimpinan DPR terlalu banyak ruang tertutupnya tak baik. Dia harus terbuka, apa adanya," kata dia.

Diketahui, DPR akan menggelar rapat paripurna akhir masa jabatan pada Senin (30/9/2019). Salah satu agenda adalah pidato penutupan dan perpisahan keanggotaan DPR periode 2014-2019.

Bercanda dengan Jokowi

Dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) Fahri Hamzah sempat mengungkap kenangannya saat Jokowi 'menggodanya'.

“Saya lagi di Istana Negara menghadiri pelantikan duta besar RI untuk Italia. Setelah selesai saya ngobrol dengan Pak Surya Paloh (Ketum Nasdem), saya tanya dubes Italia sama dengan Vatikan atau tidak, beliau bilang beda,” kata Fahri mengawali penjelasannya.

Tak lama kemudian, dirinya duduk dan berbincang bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Jaksa Agung HM Prasetyo.

Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

“Tiba-tiba ajudan Pak Jokowi mendatangi saya, saya katanya dipanggil Pak Presiden. Saya tanya untuk apa, tapi ajudan bilang datang saja ke ruangan Bapak,” imbuh Fahri.

Baca: Fahri Hamzah Tantang Joko Anwar Debat Live soal Usulan DPR yang Sebaiknya Dibubarkan

Fahri mengiyakan permintaan yang disampaikan ajudan Jokowi tersebut.

Fahri bergegas menemui Jokowi yang saat itu tengah bersama jajaran tokoh lainnya.

Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wapres Jusuf Kalla beserta istri, dan Iriana Jokowi.

“Lalu saya merapat, kemudian Pak Jokowi bilang, sudah ada kesepakatan untuk mengatasi situasi dan dialog antarumat beragama untuk minta Mas Fahri menjadi dubes RI untuk Vatikan. Tertawa semua di ruangan itu,” kata Fahri menirukan ucapan Jokowi.

Fahri kemudian memastikan apa yang dikatakan Jokowi kepada dirinya saat itu hanya candaan saja.

Baca: Fahri Hamzah Sebut KPK Tak Boleh Jadi Alat Perjuangan untuk Berantas Korupsi, Ketua YLBHI Bereaksi

Ia menjelaskan, pertemuan antartokoh politik juga sarat dengan perbincangan yang hangat dan penuh canda serta tidak selalu membicarakan hal-hal penting.

“Saya bilang bahwa saya lebih cocok jadi dubes di Arab Saudi. Dan waktu itu saya juga usul kalau dubes RI untuk Vatikan dan Arab Saudi digabung saja, jadi ketika Pak Jusuf Kalla mau haji saya sambut, kalau Pak Luhut mau ke Vatikan juga saya sambut," kata Fahri

Baca: Fahri Hamzah Sudah Kemas Barang Pribadi di Ruang Kerja Pimpinan DPR Jelang Berakhirnya Masa Jabatan

"Bukan serius tapi, bercanda itu, meledak ketawa semua waktu itu,” cerita Fahri lagi sambil tertawa lepas mengingat momen tersebut.

“Kalau pimpinan negara dan lembaga ketemu itu banyak bercanda, banyak melucu, jadi jangan dianggap jika tokoh-tokoh ketemu itu serius-serius saja,” kata Fahri semringah.

Kemasi barang-barang

Menjelang berakhirnya masa jabatan anggota DPR RI periode 2014-2019, Tribunnews.com berkesempatan berbincang dengan Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah akan menanggalkan status sebagai anggota DPR 1 Oktober 2019 nanti bersamaan dengan pelantikan anggota dewan yang baru.

Beberapa staf Fahri Hamzah menyambut kedatangan wartawan saat memasuki ruang kerja Fahri Hamzah di lantai empat Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) sore

“Tunggu sebentar ya Pak, Bapak masih ada acara di bawah, mau teh atau kopi?” ujar seorang staf Fahri Hamzah.

Terlihat di ruang kerja Fahri Hamzah sebuah sofa diletakan di tengah ruangan.

Baca: Ribuan Warga Kecewa, Pemilik Hajat Batal Sebar Rp 35 Juta, Ini Alasannya

Kemudian di ruangan terbut pun terlihat meja kerja yang menghadap ke sebuah layar besar.

Ketika melihat di sekeliling ruangan, terlihat ada hal menarik.

Menjelang berakhirnya masa jabatan, rak-rak buku yang ada di ruang kerja Fahri Hamzah sudah tampak kosong.

Tidak ada satu pun buku yang di letakan di rak yang berada di dua sisi ruangan tersebut.

Sementara di meja kerja Fahri Hamzah masih terlihat beberapa buku dan beberapa kertas yang belum dikemasi.

Baca: Pertama Kali dalam Sejarahnya, Arab Saudi Tawarkan Visa Turis Mancanegara

“Kalau soal itu saya orang yang terencana, beberapa hari sebelumnya saya sudah buat rencana. Itu sudah ada ratusan kardus, sudah saya pisahkan antara keperluan administrasi, keuangan, keperluan kantor, lalu antara barang negara atau barang milik saya sudah saya pisahkan, ada di sana kalau mau lihat,” ungkap Fahri Hamzah saat berbincang dengan Tribunnews.com di ruangan kerjanya.

Fahri hamzah mengatakan dirinya sudah memisahkan segalanya dengan baik agar tidak ada masalah di kemudian hari.

“Saya rigid kalau masalah itu. Saya panggil staf saya masih ada masalah atau tidak, kalau masih ada akan segera saya selesaikan. Besok Sabtu sudah terakhir mungkin,” ujarnya.

“Rumah dinas juga tak pernah saya pakai, hanya untuk menjamu teman atau bertemu orang,” tambahnya.

Fahri sendiri mengaku tidak merasa sedih harus meninggalkan ruang kerjanya.

Apalagi meninggalkan Kompleks Parlemen yang menjadi tempat kerjanya selama tiga periode.

Menurutnya apa yang dialaminya sekarang sebagai jalan perjuangan yang harus ditempuh.

“Saya tidak memandangnya secara personal, karena ini adalah jalan perjuangan, biasa ada naik turun dan lika-liku. Di ruang publik saya harus lebih menonjolkan rasional, tapi memang ada teman-teman yang sedih, staf saya ada yang sudah bekerja dengan saya sekitar 10 tahun sedih, tapi itu semua manusiawi lah,” kata Fahri.

Baca: Hadirkan Produk Elektronik Unik, IEAE 2019 Alami Lonjakan Peserta Hingga 30 Persen

Terakhir, sosok yang dikenal publik cukup kontroversial itu mengaku tak mau melibatkan keluarganya dalam urusan kemas-kemas barang di ruang kerjanya.

“Istri saya masuk ruangan ini mungkin baru sekali, anak saya juga. Saya dan istri memiliki prinsip bedakan antara keluarga dan pekerjaan, karena untuk menjadi contoh bagi anak-anak kami untuk tumbuh mandiri, tidak bergantung dengan orang lain,” katanya.

Diketahui, anggota DPR RI periode 2019-2024 akan dilantik pada 1 September 2019.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved