BJ Habibie Meninggal Dunia
Jokowi Sampaikan Belasungkawa Mendalam Atas Wafatnya BJ Habibie
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam dan belasungkawa atas berpulangnya Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam dan belasungkawa atas berpulangnya Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, Rabu (11/9/2019).
"Seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka mendalam, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Profesor BJ Habibie tadi jam 18.05 WIB," ujar Jokowi sesaat setelah melayat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.
Kabar meninggalnya BJ Habibie disampaikan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Dr Terawan, Rabu (11/9/2019).
"Benar, pukul 18.05 WIB," ujarnya.
Riwayat sakit BJ Habibie
1. Infeksi bakteri
Mengutip dari Kompas.com, pada Maret 2016, BJ Habibie sempat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
BJ Habibie mengalami demam selama beberapa hari.
Direktur Habibie Centre saat itu, Rahimah Abdulrahim mengatakan, demam yang dialami Habibie disebabkan karena adanya infeksi bakteri.
Saat itu, Habibie terus diperiksa secara rutin pagi dan sore.
Ia juga diberikan antibiotik oleh dokter.
2. Bronkitis
Mengutip dari chanel YouTube BeritaSatu, pada November 2017, BJ Habibie sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto karena menderita bronkitis.
3. Klep jantung bocor
Pada Maret 2018, BJ Habibie dirawat di rumah sakit di Jerman karena mengalami masalah pada klep jantung.
Awalnya Habibie mengalami sesak napas.
Ia kemudian dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen.
Hal ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto.
Rubijanto sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Habibie pada Kamis (1/3/2019).
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com.
Setelah diperiksa oleh tim dokter, Habibie mengalami kebocoran pada klep jantungnya.
Kebocoran tersebut menyebabkan adanya penumpukan air di paru-paru.
Bahkan penumpukan mencapai 1,5 liter yang membuat BJ Habibie sulit bernapas.
Tekanan darahnya pun menjadi tinggi.
"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," tambah Rubijanto.
Habibie kemudian menjalani operasi jantung dengan metode canggih.
Selain beberapa penyakit tersebut, Habibie juga kerap dirawat di rumah sakit akibat kelelahan.
Pada Oktober 2014, Habibie sempat dilarikan di IGD RS Borromeus, Kota Bandung.
Habibie diduga mengalami kelelahan setelah menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden saat itu.
Pada Agustus 2018, Habibie juga dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan akibat padatnya aktivitas.
Saat itu, Habibie sibuk menghadiri sejumlah kegiatan.
(Tribunnews.com/Siti Nurjannah Wulandari/Miftah/Kompas.com)