Jumat, 3 Oktober 2025

Wiranto Tegaskan Isu Teror Ular di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Tidak Benar

Isu dugaan teror pelemparan ular ke Asrama Mahasiwa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Senin (9/9/2019) dini hari dibantah Wiranto

Editor: Sanusi
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto? didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto? saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini di Papua dan Papua Barat, Senin (9/9/2019) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu dugaan teror pelemparan ular ke Asrama Mahasiwa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Senin (9/9/2019) dini hari dibantah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

"Itu tidak ada ya. Kalau ada yang belum dengar isu itu, lebih baik tidak usah dengar karena isu itu tidak benar," tegas Wiranto di kantornya Kemenko Polhukam.

Wiranto menilai isu tersebut sengaja dibuat untuk memprovokasi dan mengadu domba, karena ada pihak-pihak yang tidak senang Indonesia hidup damai.

Baca: Pengendara di Bawah Umur Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas Operasi Patuh Semeru 2019 di Kota Blitar

"Ini usaha untuk provokasi, untuk adu domba antara kita dengan kita. Mereka tidak senang kalau keadaan aman dan kondusif," tutur Wiranto.

"Itu tidak benar ya. Kalau benar ada ularnya, tangkap ularnya, lalu disate. Sate itu survival saat saya militer dulu," tambah Wiranto.

‎Senada dengan Wiranto, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frand Barung juga membantah teror tersebut.

Baca: Tiba di PN Jakarta Selatan dengan Tangan Diborgol, Jefri Nichol Beberkan Kondisinya

Frans menegaskan pihaknya tidak menerima laporan atas dugaan teror itu.

"Tidak ada itu, bohong,"imbuhnya.

Sebelumnya beredar kabar dugaan teror kembali menyasar asrama Mahasiswa papua di Surabaya.

Beberapa‎ orang tidak dikenal mengendarai dua sepeda motor melempar empat karung berisi ular ke halaman asrama mahasiswa Papua, Jl Kalasan 10, Surabaya, Senin subuh, 9 September 2019.

Satu diantaranya karung berisi ular jenis piton sebesar 15-20 kilogram.

6.500 personel TNI-Polri di Papua dan Papua Barat

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto angkat bicara soal jumlah pasukan keamanan TNI dan Polri di Papua dan Papua Barat.

Dia menjelaskan jumlah pasukan disana ada sekitar 6.500 personel. 

Keberadaan pasukan TNI dan Polri bukan untuk menakut-nakuti atau menggeruduk Papua dan Papua Barat melainkan untuk menjamin keamanan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved