Rabu, 1 Oktober 2025

Total Kekayan Irjen Firil, Capim KPK yang Disodorkan ke Jokowi Mencapai Rp 18,2 Miliar

Pansel Capim KPK secara langsung menyarahkan daftar nama nama capim KPK kepada Jokowi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Massa dari Kelompok Pemuda Kawal KPK melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (29/8/2019). Mereka mengajak elemen masyarakat untuk mengawal proses pemilihan Capim KPK dan mempercayakan proses seleksi kepada Panitia Seleksi (Pansel), agar jauh dari kepentingan politik serta kelompok tertentu. 

Dari 10 nama tersebut, hanya ada satu perwakilan dari institusi Polri yakni Irjen Firli Bahuri, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).

Firli bukan orang baru di lembaga antirasuah. Sebelumnya Firli pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.

Baca: Istana: Tangani Aktor Rusuh Papua Benny Wenda, Tidak Bisa Secara Militer Tapi Politik

Sebelumnya dari 20 nama capim yang lolos seleksi uji publik dan wawancara. 

Yang berlatar belakang Polri ada empat peserta yakni Antam Novambar,‎ Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, Sri Handayani.

Nama Wakabareskrim Irjen Antam Novambar disebut-sebut capim yang bakal lolos hingga 10 besar, namun kenyataannya tidak.

Baca: Istana: Benny Wenda Provokator, Aktor Intelektual Aksi Rusuh di Papua

Ketika uji publik dan wawancara pada Selasa (27/8/2019) kemarin, sosok Antam Novambar sempat menarik perhatian.

Ini karena Antam mengendarai vespa biru untuk menghadiri tes di Gedung 3 Lantai 1, Setneg, Jakarta Pusat.

Baca: LAKA MAUT Tol Cipularang: Avanza Ini Terbang Puluhan Meter dan Terjun ke Kebun di Sisi Tol

Ketika membawa kuda besi dan membonceng ajudannya, Antam tidak seperti jenderal. Dia sama seperti pengendara motor lain, menggenakan jaket hingga helm.

Saat sesi wawancara dan uji publik, Antam dicecar panelis soal dugaan Antam yang disebut pernah mengancam seorang Direktur Penyidikan KPK di tempat umum.

Antam juga pernah diberitakan Tempo pada 20 Januari 2015 sebagai pati yang diduga mengancam Direktur Penyidik KPK kala itu, Kombes Endang Tarsa.

Endang Tarsa disebut diminta menjadi saksi meringankan dalam perkara praperadilan Budi Gunawan ‎atas penetapan sebagai tersangka KPK.

Tidak hanya itu, panelis juga bertanya soal rekening gendut hingga LHKPN pada Antam.

Polwan Sri Handayani yang diharapkan bisa mengikuti jejak Basaria sebagai satu-satunya srikandi ‎yang duduk di kursi kepemimpinan KPK juga kandas.

Tidak harus tergesa-gesa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) tidak terburu-buru dalam memutuskan 10 nama calon pimpinan KPK.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved