Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Polri Terus Lakukan Patroli Siber Terhadap Akun-akun Penyebar Hoaks, Provokatif Terkait Papua

Patroli Siber akan melakukan profilling dan penelusuran jejerang komunikasi dari akun-akun penyebar hoaks, provokatif dan hate speech terkait Papua.

Editor: Johnson Simanjuntak
(KOMPAS/JOHN ROY PURBA)
Asap mengepul dari kawasan pertokoan di Entrop, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019) 

Karena itu, pemblokiran akses internet di Papua dan Papua Barat saat ini masih dilanjutkan, meski kondisi di lapangan terbilang kondusif.

Baca: Kemendagri Lihat Kepala Daerah Kesulitan Redamkan Gejolak Papua

"Kalau dari sisi dunia nyata memang tidak ada demo lagi. Tapi di dunia maya ada 230 ribu URL yang memviralkan hoax," ujar Rudiantara di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Menurutnya, berita bohong tersebut banyak beredar di jaringan media sosial seperti Twitter.

Bahkan kontennya ada yang menjurus penghasutan dan mengadu domba antar sesama.

Saya meminta maaf kepada teman-teman yang terdampak ini. Tapi sekali lagi, ini bukan hanya saya dan ini kepentingan bangsa," ujarnya.

Ia pun tidak bisa memastikan pemblokiran internet di tanah Bumi Cenderawasih berlangsung sampai kapan, karena melihat kondisi dunia maya masih belum terkendali.

"Saya berharap secepatnya," ucapnya.

Sebelumnya, Kemenkominfo melakukan pemblokiran data internet di Papua dan Papua Barat, sejak Rabu (21/8).

Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved