Pemindahan Ibu Kota Negara
Inilah Lima Kelebihan Samboja, Kecamatan di Kukar yang Akan Jadi Ibu Kota Baru RI
pemindahan ibu kota ke wilayah baru mencakup pusat pemerintahan. Sementara pusat bisnis, keuangan dan perdagangan tetap berada di Jakarta.
"Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari bandara kemudian posisinya juga di pinggir selat Makasar sehingga secara perkembangan potensi ekonomi, apakah pelabuhan itu atau akses jalan sebenarnya infrastrukturnya sudah cukup baik," ujar Nurkhalis.
Nurkhalis juga menuturkan mengenai infarstruktur yang bisa mendukung, seandainya Samboja menjadi ibu kota negara adalah jalan tol yang pengerjaannya masih dalam proses.
Wisata Bahari
Mengutip situs Kukarkab, Samboja merupakan kecamatan di Ktua Kartanegara yang dianugerahi wilayah pesisir dengan pantai indah.

Kecamatan ini memiliki wisata baharinya dengan keunikan lautnya. Kapal-kapal nelayan yang bersandar di bibir bibir pantai membuat pemandangan begitu mempesona bagi para turis domestik maupun luar negeri.
Ahmat Rianto Kasubag Data Informasi Humas Pemkab Kukar mengatakan, Samboja salah satu Kecamatan yang memiliki wisata bahari.
Dia mengatakan, masyarakat Kuala Samboja selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan selalu mengedepankan sifat sosial kepada sesama, baik itu penduduk asli setempat maupun pendatang.
Finalisasi Rampung di 2024
Terkait lokasi calon ibu kota baru RI yang diumumkan Jokowi siang tadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan kerangka waktu pemindahan ibu kota akan dimulai tahun 2020.
Finalisasinya diharapkan rampung 2024.
Dia mengatakan, fase persiapan 2020, mulai dari master plan, desain, dasar perundang-undangan, penyiapan lahan, infrastruktur, sampai konstruksi.

"Paling lambat kita harapkan 2024 proses pemindahan sudah dilakukan, yaitu memindahkan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur," kata Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Bambang mengatakan, untuk status DKI Jakarta tetap akan didorong sebagai pusat bisnis dan keuangan berskala internasional.
Sementara itu, lahan keseluruhan untuk lokasi ibu kota baru disebut seluas 180.000 hektare.
"Kawasan induk 40 hektare. Nanti diperluas. Dari separuhnya ruang terbuka hijau, hutan lindung tidak akan diganggu, termasuk hutan konservasi di Bukit Soeharto. Justru nanti akan direhab Bukit Soeharto," kata Bambang.