Selasa, 7 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Alasan Jokowi Pindah Ibu Kota ke Kalimantan Timur: Minim Risiko Bencana hingga Lokasi Strategis

Alasan Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur:Minim Resiko Bencana hingga Lokasi Strategis

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Tiara Shelavie
Kompas TV
Suasana Istana Presiden jelang pengumuman lokasi ibukota negara yang baru oleh Presiden Jokowi, Senin 26 Agustus 2019 

Kemungkinan akan ada dua wilayah yang dijadikan sasaran.

Pertama sisi timur Bukit Soeharto mengarah ke pantai di wilayah Samboja Kutai Kertanegara.

Kedua yakni sisi barat Bukit Soeharto mengarah ke Penajam Paser Utara (PPU).

Namun, Isran tetap enggan membocorkan di mana lokasi spesifiknya.

"Kalau ada yang bermain jadi tuan takur silakan. Selamat rugi. Apakah di sekitar Bukit Soeharto atau di PPU."

"Saya tidak sampaikan itu karena ada sesuatu yang tidak boleh disampaikan peta," ungkap Isran Noor saat dialog bersama Bappenas dan kepala daerah se-Kaltim di Hotel Swiss Bell, Balikpapan, Rabu (21/8/2019), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Jokowi Resmi Umumkan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur, Ini Besaran Dana dan Sumbernya

Baca: Mengapa Ibu Kota Baru Pindah ke Kalimantan Timur? Ini Penjelasan Presiden Jokowi

Samboja dan Penajam masuk ke dalam kandidat calon ibu kota baru RI.

Kalimantan memang menjadi wilayah dengan risiko gempa yang cukup kecil.

Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Bappenas.

"Akhirnya kita memutuskan dari peta strategis adalah Kalimantan, karena risiko gempa kecil yang ada bencana asap kebakaran hutan, itu pun hanya beberapa area lahan gambut," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Wilayah Kalimantan Timur aman dilalui jalan bencana.

Berdasarkan peta potensi bencana, wilayah Kalimantan berada di warna hijau.

Sejak digembar-gemborkan mengenai ibu kota baru di Kalimantan, ternyata banyak orang yang mencari kawasan di wilayah Samboja.

Samboja merupakan kecamatan yang berada di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Seorang warga mengaku banyak yang menawar untuk membeli tanahnya sejak 5 bulan terakhir.

"Tanah saya itu, dengan berita-berita itu, walaupun belum pasti (ibu kota pindah ke Kaltim). Ada empat orang yang nawar. Dulu nggak ada yang mau beli, sekarang nanya, Pak mau dijual berapa," kata Ramli (54), Senin (19/8/2019).

Mengutip dari Tribun Jabar, Samboja memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibanding Jakarta.

Wilayah Samboja juga dilalui lima sungai yang panjangnya masing-masing lebih dari 10+ km.

Samboja memiliki luas wilayah sebesar 1.045,9 kilometer persegi atau 1,5 kali lipat luas wilayah Jakarta.

Untuk penduduk, wilayah Samboja tak sepadat Jakarta.

Per tahun 2017, di Samboja hanya ada 63.128 jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, angka kepadatan penduduknya mencapai 54,3 jiwa per kilometer persegi.

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Miftah, Tribun Jabar/Yongky Yulius, Tribun Kaltim/Doan Pardede, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved