Pemindahan Ibu Kota Negara
Alasan Jokowi Pindah Ibu Kota ke Kalimantan Timur: Minim Risiko Bencana hingga Lokasi Strategis
Alasan Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur:Minim Resiko Bencana hingga Lokasi Strategis
Alasan Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur: Minim Resiko Bencana hingga lokasi yang Strategis
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi secara resmi telah mengumumkan perpindahan ibu kota baru.
Keputusan pemindahan ibu kota baru di Indonesia diumumkan pada konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/8/2019) siang.
Konferensi pers mengenai pengumuman ibu kota baru disiarkan secara langsung di Kompas TV sekitar pukul 13.00 WIB.
Ibu kota baru telah diputuskan berlokasi di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam konferensi pers tersebut Jokowi mengungkapkan alasan pemilihan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru.
Baca: Model Australia Asal Sudan Marah Karena Majalah Muat Foto yang Salah
Baca: Jokowi Putuskan Ibu Kota Baru ke Kaltim, Ini Sejumlah Alasannya: Bukan Salah Pemprov Jakarta
Berikut beberapa alasan yang disampaikan Jokowi.
1. Resiko bencana minimal
"Kalimantan Timur memiliki resiko banjir, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, gunung verapi serta kebakaran hutan yang kecil." ujar Jokowi.
2. Strategis di tengah Indonesia
Menurut Jokowi letak Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dianggap strategi berada ditengah Indonesia.
3. Dekat wilayah berkembang
Jokowi juga mengungkapkan jika pemilihan tersebut didasari oleh letaknya yang dekat dengan wilayah berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda.
4. Infrastruktur lengkap
Jokowi juga menjelaskan jika infrastruktur yang tersedia tergolong cukup lengkap daripada wilayah yang lainnya.
5. Tersedia lahan 180.000 hektar
Wilayah ibu kota baru yang dipilih Jokowi telah tersedia lahan milik negara seluas 180.000 hektar.
Masih dikesempatan yang sama, Jokowi juga mengunkapkan jika keputusannya memindah ibu kota baru tersebut berdasarkan beberapa kajian.
Menurutnya saat ini beban Jakarta serta Pulau Jawa sudah terlalu berat.
"Beban Pulau Jawa semakin berat 150 juta, 54% total penduduk indonesia tinggal di Pulau Jawa," ujarnya.
Kemudian Jokowi juga mengungkapkan jika saat ini perekonomian di Indonesia sebagian besar terpusat di Pulau Jawa.
"52% ekonomi indonesia ada di Pulau Jawa, beban semakin berat kalau pindah tetap di Pulau Jawa," ibuhnya.
Baca: Anies Baswedan Meninggalkan Kursi saat Pengumuman Ibu Kota Baru, Dapat Protes dan Kembali Duduk
Baca: Alasan Sebenarnya Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara & Sebagian Penajam Paser Utara
Penajam Paser Utara
Satu wilayah lain yang juga berpotensi kuat menjadi ibu kota baru Indonesia adalah Penajam Paser Utara (PPU).
Bupati PPU, Abdul Gafur optimis wilayahnya akan terpilih menjadi ibu kota negara.
Hal ini disebabkan karena area di dekat PPU memiliki bandara serta pelabuhan internasional.
Satu wilayah lain yang juga berpotensi kuat menjadi ibu kota baru Indonesia adalah Penajam Paser Utara (PPU).
Bupati PPU, Abdul Gafur optimis wilayahnya akan terpilih menjadi ibu kota negara.
Hal ini disebabkan karena area di dekat PPU memiliki bandara serta pelabuhan internasional.
Mengutip dari Tribun Kaltim, Kabupaten Penajam Paser Utara berada di lokasi yang sangat strategis sebagai gerbang transportasi laut dan darat menuju Provinsi Kalimantan Selatan.
PPU juga menjadi jalur pergerakan barang dan jasa lintas provinsi.
Luas wilayahnya yakni 3.333,06 kilometer persegi meliputi wilayah daratan seluas 3.060.82 kilometer persegi dan wilayah lautan seluas 272.24 kilometer persegi.
Wilayah ini didominasi oleh perbukitan dan dataran di wilayah bagian barat.
Pertumbuhan penduduk di wilayah ini juga relatif kecil dari tahun ke tahun.
Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 2,79 persen.
Masih mengutip dari sumber yang sama, rata-rata hujan di kabupaten PPU adalah 10 hari per bulan dengan curah hujan rata-rata sebesar 230 mm per bulan.
Baca: Presiden Jokowi: Ibu Kota Baru Sebagian di Penajem Paser Utara & Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
Baca: Resmi! Jokowi Putuskan Ibu Kota Baru Pindah ke Sebagian Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara
Sebelumnya, Jokowi sempat mengunjungi satu lokasi di Kaltim bernama Bukit Soeharto.
Lokasi tersebut digadang-gadang akan menjadi ibu kota baru bagi Indonesia.
Bappenas sempat menyebut Bukit Soeharto merupakan lokasi yang tepat untuk ibu kota baru.
Namun, Bukit Soeharto kemudian dicoret dari daftar kandidat calon ibu kota RI.
Hal ini disampaikan oleh Kepal Bappenas, Bambang Permadi Soemantro Brodjonegoro di Balikpapan, Selasa (20/8/2019).
Bukit Soeharto merupakan hutan lindung.
"Ini Bukit Soeharto kan hutan lindung," ungkapnya, dikutip dari Tribun Kaltim.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
Isran mengatakan, ibu kota baru akan berada di kawasan pinggiran.
Kemungkinan akan ada dua wilayah yang dijadikan sasaran.
Pertama sisi timur Bukit Soeharto mengarah ke pantai di wilayah Samboja Kutai Kertanegara.
Kedua yakni sisi barat Bukit Soeharto mengarah ke Penajam Paser Utara (PPU).
Namun, Isran tetap enggan membocorkan di mana lokasi spesifiknya.
"Kalau ada yang bermain jadi tuan takur silakan. Selamat rugi. Apakah di sekitar Bukit Soeharto atau di PPU."
"Saya tidak sampaikan itu karena ada sesuatu yang tidak boleh disampaikan peta," ungkap Isran Noor saat dialog bersama Bappenas dan kepala daerah se-Kaltim di Hotel Swiss Bell, Balikpapan, Rabu (21/8/2019), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Jokowi Resmi Umumkan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur, Ini Besaran Dana dan Sumbernya
Baca: Mengapa Ibu Kota Baru Pindah ke Kalimantan Timur? Ini Penjelasan Presiden Jokowi
Samboja dan Penajam masuk ke dalam kandidat calon ibu kota baru RI.
Kalimantan memang menjadi wilayah dengan risiko gempa yang cukup kecil.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Bappenas.
"Akhirnya kita memutuskan dari peta strategis adalah Kalimantan, karena risiko gempa kecil yang ada bencana asap kebakaran hutan, itu pun hanya beberapa area lahan gambut," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Wilayah Kalimantan Timur aman dilalui jalan bencana.
Berdasarkan peta potensi bencana, wilayah Kalimantan berada di warna hijau.
Sejak digembar-gemborkan mengenai ibu kota baru di Kalimantan, ternyata banyak orang yang mencari kawasan di wilayah Samboja.
Samboja merupakan kecamatan yang berada di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Seorang warga mengaku banyak yang menawar untuk membeli tanahnya sejak 5 bulan terakhir.
"Tanah saya itu, dengan berita-berita itu, walaupun belum pasti (ibu kota pindah ke Kaltim). Ada empat orang yang nawar. Dulu nggak ada yang mau beli, sekarang nanya, Pak mau dijual berapa," kata Ramli (54), Senin (19/8/2019).
Mengutip dari Tribun Jabar, Samboja memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibanding Jakarta.
Wilayah Samboja juga dilalui lima sungai yang panjangnya masing-masing lebih dari 10+ km.
Samboja memiliki luas wilayah sebesar 1.045,9 kilometer persegi atau 1,5 kali lipat luas wilayah Jakarta.
Untuk penduduk, wilayah Samboja tak sepadat Jakarta.
Per tahun 2017, di Samboja hanya ada 63.128 jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, angka kepadatan penduduknya mencapai 54,3 jiwa per kilometer persegi.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Miftah, Tribun Jabar/Yongky Yulius, Tribun Kaltim/Doan Pardede, Kompas.com)