Rusuh di Papua
Kabar Terkini Kasus Kerusuhan di Papua, Tri Susanti Diperiksa hingga Curhatan Masyarakat Papua
Berikut kabar terkini kasus kerusuhan di Papua setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) perintahkan Kapolri untuk tindak tegas pelaku rasisme.
Frans Barung Mangera juga mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap oknum yang diduga melontarkan kata-kata berbau rasisme kepada mahasiswa Papua di asrama Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Baca: Polda Papua Barat Tetapkan Tiga Tersangka Pembobol ATM dan Pembakar Bendera di Manokwari
Baca: Ini 5 Point Tuntutan Gerakan Suluh Kebangsaan Untuk Merajut Kembali Papua
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya serius mengusut kasus rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya.
"Kami sangat serius karena itu (rasisme) adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, maka kita tindaklanjuti secepatnya," kata Barung.
Pengungkapan kasus tersebut, menurut Barung, perlu dikedepankan demi kestabilan keamanan pasca-kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat, yang dipicu perlakuan diskriminatif dan tidak adil terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
"Polda Jawa Timur akan senantiasa siap untuk menjalankan intruksi Presiden Republik Indonesia," ujar Barung.
2. Lukas Enembe Sebut Papua Belum Di-Indonesiakan

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap masyarakat di luar Papua.
Hal itu diungkapkan Lukas Enembe saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa di Trans7.
Ungkapan Lukas Enembe tersebut bermula saat Najwa Shihab meminta sang Gubernur untuk berkomentar soal permintaan maaf yang dilontarkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan?" tanya Najwa Shihab dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (22/8/2019).
Baca: Klaim Tak Maksud Menekan Karena Kirim Ribuan Aparat ke Papua, Moeldoko: Ingin Memberikan Rasa Tenang
Baca: Tokoh Papua Minta TNI-Polri Tindak Oknum Aparat yang Lakukan Persekusi Mahasiswa Papua
Gubernur Papua lantas menuturkan, perbuatan mengenai rasisme sebenarnya dibenci oleh seluruh dunia.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia selama 74 tahun merdeka namun sikap terhadap masyarakat Papua belum berubah.
Perlakuan masyarakat di luar Papua itu, menurut Gubernur Papua sama seperti apa yang terjadi di masa lalu.
"Ini sama seperti era kolonial. Apa bedanya?" ungkap Lukas Enembe.
"Jadi karena kerap kali terjadi, ini pemicunya membuat yang lain terungkap?" tanya Najwa Shihab.