Rusuh di Papua
Moeldoko: Kelompok Bersenjata dan Poros Politik Cemas Atas Perkembangan Papua Semakin Baik
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, ada kelompok yang merasa cemas atas kemajuan dan pembangunan yang terjadi di Papua.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, ada kelompok yang merasa cemas atas kemajuan dan pembangunan yang terjadi di Papua.
Sehingga, kelompok bersenjata mencoba menunggangi insiden kerusuhan di Manokwari, Sorong, dan Fak-Fak, Papua.
Menurut Moeldoko, selain kelompok bersenjata, kata Moeldoko, ada juga kelompok poros politik.
Dua kelompok itu sengaja memperkeruh situasi kerusuhan karena memiliki tujuan tertentu.
"Kelompok-kelompok itu saya katakan ada kelompok bersenjata dan kelompok poros politik (red-yang cemas) atas perkembangan Papua semakin baik," ujar Moeldoko saat ditemui di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Baca: YLBHI Catat 33 Pelanggaran HAM Terhadap Mahasiswa Asal Papua
Baca: Pembangunan Mori Building Jepang di Jakarta Selesai Tahun Depan
Baca: Sutriyono: Pemerintah Harus Satu Suara Soal RUU Pertanahan
Baca: Gibran Putra Jokowi Ajak Berteman Seorang Gadis Lewat Kalimat Manis, Berawal dari Kisah di Twitter
Moeldoko menambahkan, kelompok bersenjata merasa cemas karena jika masyarakat Papua semakin sejahtera maka kelompok tersebut akan kehilangan pengaruhnya.
Jika pengaruhnya hilang, kata Moeldoko, maka kelompok bersenjata tak bisa berkembang.
"(red-Orang Papua) Hidupnya semakin sejahtera, maka sesungguhnya dia (red-kelompok tersebut) sudah tidak lagi punya pengaruh kepada mereka," jelas Moeldoko.
Karena itu, ia meminta kepada semua pihak di Papua agar tetap tenang dalam menangani situasi di Papua.
Moeldoko pun menyebut, adanya pihak yang tidak ingin membiarkan Papua sejahtera.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Papua secara keseluruhan ya tokoh-tokoh agama dan Tokoh adat untuk memahami situasi ini ya," jelasnya.
Tindak tegas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera menindak tegas pelaku rasisme kepada mahasiswa asal Papua di asrama Surabaya, Jawa Timur, beberapa lalu.
"Saya juga telah memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum, tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas," ujar Jokowi di Istana Bogor, Kamis (22/8/2019).