Kamis, 2 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Pascarusuh di Papua: Ormas di Surabaya Minta Maaf Hingga Jaminan Keamanan Mahasiswa Papua

Dituding menjadi pemicu konflik di Papua, ormas ini pun memberikan penjelasan setelah diundang Polda Jatim, Selasa (20/8/2019)

TRIBUNNEWS/HO/B Ambarita
Warga Papua dan Papua Barat berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, untuk berunjuk rasa di kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019). Mereka memprotes tindakan kekerasan dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. (TRIBUNNEWS/HO/B AMBARITA) 

Ketua FKUB Papua, Pdt Lipiyus Biniluk meminta masyarakat untuk percaya kepada aparat keamanan yang menyatakan, proses hukum terhadap pelaku yang diduga mengeluarkan pernyataan rasis akan dilakukan.

"Kami meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian hukum kepada aparat kepolisian," ujar Lipiyus, di Jayapura, Selasa (20/8/2019).

Menurut dia, apa yang telah dilakukan masyarakat Papua dengan menggelar aksi protes damai adalah hal yang patut diapresiasi sehingga kondisi keamanan di Jayapura tetap terjaga.

"Kami mengapresiasi semangat warga Papua yang melakukan demonstrasi di Jayapura yang memperjuangkan harga diri Papua dengan aman dan damai," kata Lipiyus, dikutip dari Kompas.com.

Sementara, Ahmad Muhazir, Komandan Banser NU Papua, menyatakan, kader NU di seluruh Indonesia siap menjaga dan membina seluruh mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di berbagai daerah.

"Kami siap untuk menjaga bersama dan kami ada di belakang mereka (mahasiswa Papua) karena kami adalah sama, kami adalah Indonesia," ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan seorang mahasiswa asal Papua di Malang, Mauridz Jimmy Taran.

Ia meminta warga Papua bisa menyaring informasi yang beredar luas dan tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks.

"Kami harap buat semua saudara di Papua, jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi agar kita tidak terpecah belah dari NKRI,” kata Mauridz sebagaimana dikutip dari tayangan KompasTV, Selasa (20/8/2019) petang.

6. Jaminan keamanan mahasiswa Papua

Pasca-kerusuhan, sejumlah pihak pun menjamin keamanan mahasiswa di sejumlah daerah.

Di Jawa Barat misalnya.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriady menjamin keamanan warga Papua di wilayahnya.


Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Senin (19/8/2019).
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Senin (19/8/2019). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Selama ini belum pernah terjadi gesekan antara warga Jabar dan warga Papua.

Kondusivitas tersebut akan terus dijaga polisi dan TNI.

Jika ada warga yang merasa terintimidasi, Kapolda meminta untuk segera melapor.

"Saya jamin keamanannya rekan-rekan dari Papua."

"Komunikasikan dengan saya kalau ada apa-apa," ucap Kapolda setelah meresmikan lapangan tembak di Mapolres Garut, Selasa (20/8/2019).

Pun dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menjamin keamanan anak-anak Papua yang sedang bersekolah di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Ist)

“Saya sudah komunikasi dengan teman-teman dari Papua, mereka oke-oke saja."

"Saya bilang, jangan takut, keluarga di Papua enggak usah takut."

"Saya menjamin keamanan mereka yang sekolah di Jawa Tengah,” kata Ganjar, dikutip dari Kompas.com.

Ganjar juga menyebut, pemerintah siap memfasilitasi dialog antara masyarakat Jawa Tengah dan anak-anak Papua di Jawa Tengah.

Ia juga meminta warga Jawa Tengah untuk tidak memprovokasi.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (tribun jatim/luhur pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved