Jumat, 3 Oktober 2025

KKB Sempat Tembaki Tim Gabungan Polisi saat Olah TKP Kasus Tewasnya Brigpol Anumerta Hedar

Olah TKP yang dipimpin Kompol Awaludin akhirnya dilanjutkan karena situasi dipandang aman dan kondusif

Kompas.com/Dok Humas Polda Papua
Pelanksanaan olah TKP kasus pembunuhan Brigpol Anumerta Hedar di Kabupaten Puncak, Papua (13/08/2019) 

"Penyebab kematian Brigadir Hedar disebabkan luka tembak di daerah vital," ujarnya.

Lakukan penyamaran Dedi menjelaskan, sebelum tertembak KKB, Brigadir Hedar sedang melakukan penyamaran di Kampung Usir, Kabupaten Papua.

Hedar melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi bahwa kelompok KKB di Papua sering mengintimidasi dan melakukan dugaan tindak pidana lainnya terhadap masyarakat sekitar.

"Dia melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia undercover (menyamar)," kata Dedi.

"Itu semuanya, identitas, senjata, ditinggalkan dulu. Dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan," sambungnya.

Briptu Hedar anggota Brimob yang gugur di Papua
Briptu Hedar anggota Brimob yang gugur di Papua (Istimewa)

Bedasarkan keterangan sejumlah saksi yang telah diperiksa, polisi telah mengidentifikasi terduga penembak Hedar, yang berinisial JM, pelaku diduga merupakan anggota KKB pimpinan G.

"Tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografinya cukup ekstrem di sana," ucap Dedi.

Ayah Brigadir Hedar sebut anaknya dijebak

Kaharuddin, ayah Brigadir Hedar mengaku tidak memiliki firasat apa-apa jika anak sulungnya akan pergi begitu cepat.

Kaharuddin mengatakan, anaknya mempunyai sifat pribadi yang pendiam, namun juga suka bersosialisasi.

Sedangkan ia menyebut kelemahannya adalah gampang percaya dengan orang lain.

“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak. Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” kata dia.

Sementara, ibu kandung Hedar mengungkapkan, ponsel milik anaknya masih aktif walau pun anaknya telah gugur oleh KKB di Puncak, Papua. Pada saat insiden penyekapan anaknya, ponsel milik Hedar tidak ditemukan.

"HP anak saya masih aktif. Hanya saja saat dihubungi tersambung namun tak terjawab," kata Nurhaeda sambil menyeka air matanya, Selasa.

Tak hanya itu, Nurhaeda pun sempat bertanya-tanya mengapa anaknya tewas sementara rekannya Bripka Alfonso berhasil lolos dari kepungan kelompok KKB.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved