Sabtu, 4 Oktober 2025

Idul Adha 2019

Idul Adha 1440, Haedar Nashir Tekankan Peningkatan Kesalehan dan Solidaritas Elit Politik

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan khotbah Idul Adha di Masjid Al Azhar Jakarta Selatan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai menyampaikan khotbah bertema "Mengaktualisasikan Taqwa dan Kebersamaan" pada salat Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan pada Minggu (11/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan khotbah bertema "Mengaktualisasikan Taqwa dan Kebersamaan" pada salat Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).

Usai menyampaikan khotbah tersebut, Haedar menjelaskan bahwa ibadah qurban dan haji umat Islam dan umat beragama perlu meningkatkan kesalehan sebagai wujud ketakwaan.

Ia menjelaskan, kesalehan adalah aktualisasi dari tauhid dari taqwa yang berupa kebaikan hidup dalam hati, dalam jiwa, dalam pikiran, sikap dan tindakan.

Baca: Masjid Istiqlal Salurkan Daging Hewan Kurban Lewat Lembaga Distribusi

"Saya yakin kalau gerakan kesalehan ini menjadi gerakan kolektif di bangsa ini itu akan melahirkan sikap yang religius dari warga sampai elit bangsa. Korupsi tidak akan merajalela, penindakan sewenang-wenang tidak akan merajalela, termasuk mereka yang punya hasrat kuasa berlebih sehingga kekuasaan itu malah hanya untuk meraih kursi lupa amanat itu terjadi karena tingkat kesalehannya tidak teraktual," kata Haedar.

Selain itu, Haedar menjelaskan pentingnya solidaritas sosial yang menurutnya sudah berkembang di Indonesia.

Menurutnya pada umumnya masyarakat Indonesia sudah terbiasa berbagi.

Meski begitu, ia juga mengatakan solidaritas juga bisa dimaknai sebagai merasa senasib dengan masyarakat yang berkekurangan.

"Solidaritas yang memposisikan diri senasib dengan mereka yang berkekurangan dan lalu lahir kepedulian sesuai dengan posisi dan peran masing-masing, di situlah yang perlu diasah sekarang ini," kata Haedar.

Baca: Tips Makan Olahan Daging di Hari Raya Idul Adha Tanpa Khawatir Kolesterol

Tidak hanya itu, ia juga menilai saat ini masih terlihat egoisme para elit politik terlebih pasca Pilpres dan Pileg 2019.

Hal itu menurutnya tampak dari bagaimana para elit politik memperebutkan dan meminta jatah kursi menteri.

"Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elit. Bisa kita lihat lah sekarang. Pasca Pilpres, pasca Pileg itu para elit bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi," kata Haedhar.

Ia sendiri menyadari bahwa partai politik dan para elit politik berhak melakukan hal yang merupakan bagian dari kerja politik.

Namun ia menekankan agar para elit tersebut juga mengingat bahwa Indonesia masih punya Pancasila.

"Tetapi kan kita ini bangsa Indonesia, katanya punya Pancasila, katanya religius, mestinya menyadarkan para elit bahwa bangsa kita ini problemnya banyak, kesenjangan sosial masih tinggi. Harus ada jiwa kepedulian terhadap keadaan jangan menikmati dan berebut kekuasaan tanpa hati. Ini penting menjadi pelajaran agar kita ini naik Kelas lah secara peradaban supaya tidak ribut dalam hal-hal yang sifatnya kekuasaa," kata Haedar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved