Kamis, 2 Oktober 2025

Rocky Gerung: Bersatu Karena Ada Musuh Dari Luar, Kalau Dari Dalam Oposisi Aja

Rocky Gerung menilai perdebatan partai politik terkait eksistensi koalisi dan oposisi di pemerintahan ke depan tidak tepat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
tribunnews.com/ Chaerul Umam
Rocky Gerung di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung merespons dinamika politik nasional setelah Pemilu 2019.

Rocky Gerung menilai perdebatan partai politik terkait eksistensi koalisi dan oposisi di pemerintahan ke depan tidak tepat.

Menurutnya, koalisi hanya bisa terjadi jika Indonesia memiliki musuh bersama dari luar.

Sebaliknya, jika tidak, maka oposisi adalah langkah yang harus diambil.

Baca: Peneliti CSIS Sebut Estapet Pucuk Pimpinan PDIP Hanya Soal Waktu

Baca: Terungkap Kronologi Prada DP Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya, Jenazah Korban Sempat Mau Dibakar

Baca: Polisi Tangkap Pelaku Perusakan Pos Satpam Rumah Menteri Susi di Pangandaran

Baca: Pria di Cilincing Siram Kakak Kandungnya dengan Minyak Panas, Motif dan Rekam Jejak Pelaku Terungkap

"Kapan kita bersatu? Kalau ada musuh dari luar. Kalau dari dalam ngapain bersatu? Kan bersatu karena ada musuh dari luar. Kalau di dalam, kita demokrasi (oposisi) aja," kata Roky Gerung ditemui usai menjadi pembicara diskusi bertajuk 'Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019', di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).

Ia melihat satu pekan belakangan, elite politik sibuk menghilangkan fungsi oposisi di pemerintahan.

Padahal menurutnya, keberadaan oposisi adalah suatu hal yang normal.

"Jadi seolah-olah orang takut untuk beroposisi, karena dianggap sebagai pecundang, dianggap sebagai orang kalah yang nyari gara-gara," jelasnya.

Rocky Gerung juga meminta kepada pemerintahan ke depan untuk memelihara keberadaan kubu oposisi.

"Kita mesti ingatkan bahwa ketika kita memilih demokrasi maka saat kekuasaan dimulai saat itu juga oposisi bekerja. Itu hal yang biasa," katanya.

"Nah sekarang ada semacam kepanikan, ada kekuasaan itu tidak didukung sepenuhnya akan berbahaya. Artinya apa? Biarkan seluruh perbedaan itu tumbuh. Dan itu yang dikelola oleh pemerintah. Itu poinnya," pungkasnya.

Jangan gabung

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yakin Presiden Joko Widodo sangat paham bahwa pemerintahan yang baik memerlukan kontrol yang kuat di DPR.

"Pak Jokowi itu 'mudeng' demokrasi," ujar Amien ketika ditemui di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved