Minggu, 5 Oktober 2025

BNPB : Enam Provinsi di Indonesia Siaga Darurat Karhutla

Keenam daerah itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan

Rina Ayu
Pelaksana Harian (PLH) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, saat ditemui di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada enam provinsi di Indonesia yang telah menyatakan sebagai daerah darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Keenam daerah itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca: Kabut Asap Karhutla di Riau Dinilai Belum Mengkhawatirkan

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Graha BNPB Jakarta Timur pada Selasa (16/7/2019).
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Graha BNPB Jakarta Timur pada Selasa (16/7/2019). (Gita Irawan/Tribunnews.com)

Pelaksana Harian (PLH) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, saat ini pemerintah sedang fokus menanganinya, lantaran daerah-daerah tersebut memiliki sebaran lahan gambut yang luas.

"Mereka sudah menyatakan siaga darurat bencana karhutla bencana asap, itu ada enam provinsi. Kemudian yang paling terakhir tentukan siaga darurat adalah Jambi tanggal 23 Juli kemarin," ujar dia di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).

Baca: Ruben Onsu Angkat Betrand Peto Jadi Putranya, Suami Sarwendah Tak Lagi Idamkan Anak Laki-laki

Ia melanjutkan, dalam upaya penanganan ini pemerintah telah menerjunkan, 5.679 personel yang terdiri dari TNI, Polri, SKPD, dan masyarakat, dengan estimasi di masing-masing provinsi sekitar 1.500 personel.

"Setiap provinsi mendapat bantuan 1512 personel. Kira-kira 1.000 dari TNI, 200 dari polri, kemudian sisanya dari BPBD, SKPD dan dari masyarakat. Jadi akan direkrut juga masyarakat yang ada di lokasi tersebut," ungkap dia.

Baca: Sederet Fakta Karhutla di Riau, Capai 60 Titik Hingga 4 Wilayah Dilanda Kabut Asap

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanjab Barat.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanjab Barat. (Tribunjambi/Darwin Sijabat)

Selain itu, Pemerintah juga menurunkan unit helikopter water boombing, untuk melakukan penyiraman pada titik-titik api.

"Jadi, jika tim pasukan gabungan, misalnya menemukan titik api, maka mereka akan koordinasi dengan tim helikopter water boombing, pasukan water boombing akan melangsungkan pengeboman," kata Agus.

Karhutla di Riau

Foto kebakaran hutan diambil dari udara. Adapun kasus terbesar dalam karhutla tersebut adalah meluasnya kebakaran lahan gambut yang berada di 12 kota/kabupaten di Provinsi Riau dengan wilayah terluas adalah di Bengkalis, dengan total area terbakar hingga 1.277,8 hektar
Foto kebakaran hutan diambil dari udara. Adapun kasus terbesar dalam karhutla tersebut adalah meluasnya kebakaran lahan gambut yang berada di 12 kota/kabupaten di Provinsi Riau dengan wilayah terluas adalah di Bengkalis, dengan total area terbakar hingga 1.277,8 hektar (Dok.BNPB)

Baca: 5.929 Personel Gabungan Padamkan Karhutla di 5 Provinsi Wilayah Sumatera dan Kalimantan

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah berdampak pada kesehatan masyarakat.

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat sebanyak 826 warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Riau, Yohanes ketika dikonfirmasi Kompas.com via seluler, Rabu (31/7/2019).

"Data yang kami terima saat ini adalah Pelalawan 582 kunjungan, Bengkalis 57 kunjungan, dan Rohil 187 kunjungan. Totalnya 826 orang," kata Yohanes.

Dia mengatakan, data ini merupakan periode bulan Juli.

Namun, masih ada dinas kesehatan di kabupaten dan kota yang belum mengirimkan laporan penderita ISPA tersebut.

"Kabupaten dan kota lain belum mengirim laporan," sebutnya. Dia mengaku kunjungan pasien ISPA mengalami peningkatan. Tapi tidak terlalu signifikan.

"Seperti yang sudah saya sampaikan dalam rapat koordinasi penanggulangan darurat bencana Karhutla, Senin (29/7/2019) kemarin, ada peningkatan, tapi tidak signifikan. Misalnya di satu puskesmas hanya ada satu sampai dua orang saja," kata Yohanes.

Sebagaimana diketahui, sejak beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Riau terpapar kabut asap akibat kebakaran lahan gambut.

Adapun wilayah yang terpapar asap, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Rokan Hilir.

Asap selimuti 4 wilayah Sebelumnya, kabut asap bencana kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) menyelimuti empat wilayah di Riau, Selasa (30/7/2019).

Kondisi ini berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru. Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Yasir mengatakan, empat wilayah yang dilanda kabut asap karhutla, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir.

"Dari hasil pantauan kami, memang pagi ini pukul 07.00 WIB, hotspot-nya sudah cukup banyak. Jadi, memang sudah terpantau asap di wilayah Pekanbaru. Hasil pengamatan kami, jarak pandang jam 08.00 WIB, sudah 5 lima kilometer," kata Yasir, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa.

Selain Pekanbaru, sebut dia, wilayah Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir, juga berkabut asap akibat dampak karhutla.

"Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan dan Rokan Hilir, pagi ini terpantau hotspot terbanyak," ujar Yasir.

Dia melanjutkan, wilayah Riau terdeteksi 60 titik panas atau hotspot di Riau, Selasa pagi, pukul 07.00 WIB. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya.

"Paling banyak di Pelalawan 30 titik, Rokan Hilir 8 titik dan Indragiri Hilir 15 titik," sebut Yasir. Selain tiga wilayah itu, hotspot tersebar di Kabupaten Bengkalis 2 titik, Kampar 1 titik, Kuansing 1 titik, Siak 1 titik, Siak 1 titik dan Kabupaten Indragiri Hulu 2 titik.

Baca: BPPT Fokus Lakukan TMC untuk Atasi Karhutla

Wilayah Riau menjadi daerah yang terus dipantau oleh BNPB dan lembaga lain terutama dalam kaitan kebakaran hutan dan lahan yang terus meningkat. Data yang berhasil dihimpun, perluasan kebakaran hutan dan lahan mencapai 2.830 hektar per 1 Januari - 28 Maret 2019
Wilayah Riau menjadi daerah yang terus dipantau oleh BNPB dan lembaga lain terutama dalam kaitan kebakaran hutan dan lahan yang terus meningkat. Data yang berhasil dihimpun, perluasan kebakaran hutan dan lahan mencapai 2.830 hektar per 1 Januari - 28 Maret 2019 (Dok. BNPB)

"Untuk confidence 70 persen sebanyak 33 titik, tersebar di wilayah Kabupaten Bengkalis 2 titik, Kampar 1 titik, Pelalawan 19 titik, Rokan Hilir 5 titik, Indragiri Hilir 5 titik dan Indragiri Hulu 1 titik," sebut Yasir.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger tak menampik wilayah Pekanbaru diselimuti kabut asap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 826 Warga Terserang ISPA Akibat Kabut Asap Karhutla di Riau

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved