Kamis, 2 Oktober 2025

KKP Diminta Turun Tangan Amati Kerusakan Laut Akibat Pencemaran Minyak Pertamina di Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta turun tangan melihat dampak kerusakan laut akibat pencemaran minyak milik Pertamina di laut Jawa.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) memberikan teguran keras pada Pemerintah dan Pertamina atas kelalaian yang menyebabkan kebocoran minyak bumi oleh Pertamina Hulu Energi (PHE), Offshore North West Java (ONWJ) di perairan Karawang, Jawa Barat. 

Ia menegaskan baru setelah itu akan dilakukan pembersihan terhadap seluruh lingkungan yang terdampak.

“Kami saat ini masih fokus untuk melakukan penutupan sumur dan memastikan agar tumpaham minyak atau oil boom tak berdampak pada masyarakat dengan melakukan oil isolation. Kami juga mengerahkan masyarakat termasuk nelayan untuk membersihkan minyak yang tumpah baik di offshore maupun di onshore. Juga mendapatkan bantuan Giant Octopus Skimmer dari Singapura untuk mengisap tumpahan minyak,” tegasnya.

Dharmawan mengatakan setelah ditutup sumur minyak itu tidak akan dipergunakan lagi.

“Namun akan dilakukan kajian untuk membuat sumur minyak baru di blok tersebut melihat potensi cadangan minyak dengan volume diperkirakan mencapai 4 juta meter kubik dan dengan produksi 3 ribu barrel minyak bumi per hari,” katanya.


Tercemar minyak mentah

 Sejumlah pantai wisata di Kabupaten Karawang ditutup untuk umum karena tercemar oleh tumpahan minyak mentah (crude oil) dari kilang Pertamina Offshore Borth West Java (ONWJ).

Penutupan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap wisawatan pantai Karawang.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana, usai meninjau lokasi pantai yang tercemar minyak, bersama jajaran Muspida Karawang.

"Kami putuskan menutup sementara tempat-tempat wisata pantai karena air lautnya sedang tercemar kandungan minyak," kata Cellica di Pantai Pisangan, Cemaeajaya, Karawang pada Rabu (24/7/2019).

Kata Cellica, pantai yang tercemar tumpahan minyak Pertamina itu bisa tergolong berbahaya, khususnya bagi manusia.

Baca: 5 Pantai Terbaik di Adelaide yang Punya Lokasi Strategis

Namun dia belum memutuskan untuk menaikan status kebencanaan terkait kebocoran aktivitas pengeboran minyak mentah milik Pertamina.

"Belum menetapkan status siaga, tapi memang layak masuk kategori siaga bencana, apalagi sudah beberapa wilayah yang terdampak," ujarnya menambahkan.

Menurut data yang didapat pada tinjauan itu, minyak mentah tersebut mencemari sejumlah pantai di Karawang hingga Muara Gembong, Bekasi.

Menurut informasi yang didapat, setidaknya ada tujuh desa di lima kecamatan di Karawang yang terdampak ceceran minyak yang hitam itu.

Wilayah terdampak bocoran limbah dari pengeboran Pertamina yaitu Desa Pakis Kecamatan Pakisjaya, Desa Sedari Kecamatan Cibuaya, Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya, Desa Tampaksari Kecamatan Tirtajaya, Desa Tambaksumur Kecamatan Tirtajaya, Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes dan Desa Pusakajaya Utara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved