HUT Kemerdekaan RI
5 Insiden Tak Terduga yang Dialami Paskibra: Mulai Kejadian Dramatis hingga Menyedihkan
Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menyimpan kenangan tersendiri. Berikut kisah-kisahnya
TRIBUNNEWS.COM - Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menyimpan kenangan tersendiri.
Perayaan yang ditandai upacara pengibaran bendera itu dilakukan di berbagai tingkatan. Dari kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.
Dalam momen upacara ini yang selalu menjadi perhatian adalah Pasukan pengibar bendera (Paskibra).
Seperti halnya yang ditayangkan di televisi-Pasukan pengibar bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas di istana negara- para petugas pengibar bendera di daerah-daerah lain punya banyak cerita dan kejadian yang "menimpa" mereka. Mulai kisah sedih, haru, membanggakan, hingga memalukan.
Berikut seputar prosesi pengibaran bendera pada HUT RI ke-72 tahun yang terjadi di sejumlah daerah.
1. Insiden Peci Terjatuh di Pinrang
Proses pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pinrang, Sulsel sempat diwarnai insiden.
Peci salah seorang pasukan pria yang ada di kelompok delapan terjatuh.
Pantauan TribunPinrang.com, salah seorang purna paskibra pun sempat mengambil dan memasangkan peci anggota paskibra itu, sebelum akhirnya pengibaran dimulai.
2. Tali Tiang Bendera Merah Putih Putus di Tana Toraja
Masih dari Sulsel, insiden memalukan menimpa Paskibra Tana Toraja.
Saat Paskibra hendak dinaikkan di Lapangan Kecamatan Saluputti, Tana Toraja, Tali bendera terjatuh saat anggota Paskibra hendak memasang sang saka merah putih.
Untungnya, bendera selamat tak menyentuh tanah.
Anggota Paskibra sontak kaget. Anggota Paskibra yang memegang bendera tetap tegap dan mengangkat bendera agar tidak memyentuh tanah.
Personel Polres Tana Toraja dan protokoler berlari kelapangan setelah lagu Indonesia Raya selesai, dan bendera dinaikkan. Kabarnya Dandim marah besar atas peristiwa ini.
3. Tali pengerek tidak berfungsi, anggota Paskibra kesurupan
Upacara pengibara Bendera Merah Putih di Lapangan Upacara Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (17/8) kacau balau.
Anggota Paskibra menangis hingga ada juga yang kesurupan.
Mereka syok akibat Bendera Merah Putih gagal berkibar gara-gara tali pengerek tidak berfungsi.
Akibatnya, bendera pun tidak mau naik saat Lagu Indonesia Raya berkumandang. Solusinya, bendera pun dikibarkan secara simbolis.
Namun setelah pasukan pengibar bendera bubar, seluruh anggota yang berjumlah 40 orang terdiri atas laki-laki dan perempuan itu menangis histeris. 10 diantaranya mereka pingsan.
4. Peci ikut berkibar
Seorang pria pasukan pengibaran bendera (Paskibra) menangis dan menitikan air mata saat peci yang dipakai ketika melakukan pengibaran bendara merah putih HUT ke-72 RI tersangkut di kain bendera.
Insiden kecil terjadi pada saat pelaksanaan upacara HUT ke-72 Republik Indonesia di Stadion Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Kamis (17/8/2017).
Bagaimana bisa peci yang digunakan hingga sangkut dan terbawa bendera sampai ke atas tiang?
Saat hendak mengibarkan bendera Wiliam Simanjorang membentangkan kedua tangannya lebar-lebar hingga melewati batas kepalanya dimana pin pecinya sangkut pada kain bendera.
Wiliam pun tidak bisa berbuat apa-apa, pasalnya kedua tangannya saat itu tengah memegang bendera hingga tidak sanggup memungut pecinya kembali saat tersangkut.
Alhasil, pecinya pun kemudian terbawa sampai atas tiang dan ikut berkibar.
5. Meninggal sebelum bertugas
Kejadian ini terjadi pada tahun 2018.
Kabar duka datang dari salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Penyebab kematian Siska Susanti, anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) masih simpang siur.
Kabar meninggalnya Siska jadi perhatian. Terutama bagi sesama paskibra di Indonesia.
Ada yang menyebut gadis cantik itu meninggal dunia karena kelelahan setelah latihan baris berbaris, namun ada yang mengatakan Siska Susanti meninggal dunia karena sakit jantung.

Terlepas dari penyebab kematiannya, kabar ini membuat teman-temannya dan para anggota Paskibra di seluruh Indonesia menyampaikan duka mendalam.

Siswi kelas XII Madrasah Aliyah (MA) Al-Wasliyah, Perbaungan tersebut meninggal dunia saat tidur di mes tempat latihan di PTPN 3 Pamela, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.
Dia diduga mengalami sakit jantung saat menjalani latihan Paskibra bersama teman-temannya.
Hal ini diungkapkan rekan-rekannya yang mengucapkan belasungkawa di dalam akun media sosial temannya.
Seperti yang disampaikan pemilik akun Facebook, Krisna Simamora.
Dia tidak menyangka rekannya itu telah tiada meninggalkannya.
Selamat jalan rekan kami SISKA SUSANTI.
Kami tidak menyangka secepat itu engkau meninggalkan kami.
Semoga engkau di tempatkan di sisi Tuhan yang maha esa.
Dan keluarga diberi ketabahan.
AMIN.
Satu diantara temannya menanyakan terkait dengan penyebab kematiannya.
Rekan lainnya kemudian menjelaskan kalau Siska meninggal karena penyakit lambung yang dideritanya.
Sementara itu Kadis Pemuda, Olahraga, Parawisata dan Budaya Sergai, Santun Banjarnahor mengatakan, meninggalnya Siska salah satu anggota Paskibra Sergai pada saat tidur di mes latihan.
“Korban meninggal sekira jam 14.30 wib,” terang Santun, Selasa (14/8/2018) siang.
Anak yang ceria, aktif, memiliki keinginan kuat, murah senyum, pantang menyerah, militan, bercita-cita besar, aktif berorganisasi, Kader Ikatan Pelajar Al Washliyah Serdang Bedagai, Kader Pramuka Serdang Bedagai, dan kader Paskibraka Kab.
Pemerintahan Serdang bedagai tahun 2018 ini.
Salam hormat untuk adeg kami Siska Susanti di Ikatan Pelajar Al Washliyah Serdang Bedagai.Allahummagh Firlaha warhamha wa'afihi wa'fu anha wa akrim nuzulaha waj'alil jannata maswaha.
Aminn
Menurut Santun, dari pemeriksaan dokter, Siska meninggal bukan karena keletihan saat latihan, namun disebabkan penyakit jantung yang dideritanya.
“Siska meninggal karena penyakit jantung, bukan karena keletihan,” kilahnya.
Dikatakan Santun, atas meninggalnya salah satu anggota Paskibra Sergai ini, Bupati Sergai H Soekirman menyempatkan diri melayat ke rumah duka.
“Waktu sempit membuat kita tidak mencari pengganti Siska,” papar Santun.
Sementara itu menurut sumber, Siska saat latihan sempat diminta pelatihnya untuk tidak melanjutkan latihan disebabkan adanya gejala penyakit jantung dialaminya.
Namun Siska tetap ngotot ikut latihan Paskibra sampai selesai.
Mungkin siswi juara 3 MTQ Sergai ini ingin membanggakan orangtuanya karena bisa ikut menjadi anggota Paskibra.
“Pelatihnya sudah minta dia agar mundur, tapi Siska tetap ngotot ikut latihan,” ujar Kahar. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 7 Insiden Heboh Paskibra 2017 & 2018