Jusuf Kalla Apresiasi Surya Paloh Miliki Sekolah Legislatif NasDem
Setelah dibuka Presiden Jokowi, Sekolah Legislatif NasDem 2019 ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (19/7/2019) sore.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dibuka Presiden Jokowi, Sekolah Legislatif NasDem 2019 ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (19/7/2019) sore.
Jusuf Kalla dalam kesempatan tersebut mengatakan pentingnya setiap partai politik memiliki sekolah untuk calon-calon legislatornya.
Mantan Politisi Senior Partai Golkar ini menilai, seorang legislator haruslah memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni terkait pembuatan undang-undang, budgeting, dan pengawasan.
"Saya mengapresiasi bahwa Nasdem punya sekolah politik yang permanen, itu yang penting. Jadi mereka harus belajar tentang hal-hal tersebut secara intensif, karena baru bisa berfungsi apabila kalau punya kemampuan dan pengetahuan yang cukup," ujar Jusuf Kalla di Auditorium Bela Negara NasDem, Pancoran Timur, Jakarta Selatan.
Baca: Final Piala Indonesia Persija vs PSM, Tiket Online Pertandingan Full Booked
Baca: Skripsi Mahasiswa ITS Setebal 3 Ribu Halaman Viral di Media Sosial
Baca: Gerindra Masih Galau, Oposisi atau Pro-Pemerintah? - Dialog Sapa Indonesia Malam
Dirinya pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Partai asuhan Surya Paloh ini meraih suara signifikan dalam pemilu 2019
"Saya tentu ingin ucapkan selamat, DPR yang baru saja terpilih, NasDem adalah partai yang paling tinggi kenaikannya dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Selasa (16/7/2019), meresmikan pembukaan Sekolah Legislatif Partai NasDem 2019.
Sekolah Legislatif NasDem 2019 dimulai pada Selasa 16 Juli hingga Jumat (19/7/2019).
Diikuti calon anggota DPR RI terpilih dari Partai NasDem periode 2019-2024, Pengurus Dewan Wilayah (DPW), Fungsionaris DPP, sayap partai dan peserta terseleksi.
Para peserta diberikan kurikulum dengan komposisi pendidikan kedewanan 50 persen, kepartaian 20 persen dan sisanya 30 persen character building.
Tak ikut berebut jatah menteri
Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji partai NasDem.
Ia menilai, partai asuhan Surya Paloh ini tetap tenang meski banyak partai meminta jatah menteri.
Padahal menurut Jusuf Kalla perolehan Partai NasDem dalam Pemilu 2019 cukup signifikan.
"Kalau ada beberapa partai yang sibuk usul sekian banyak menteri, NasDem seperti biasa tetap tenang, tak seperti itu. Tapi saya yakin, tanpa NasDem pemerintah akan pincang, pasti itu," ujar Jusuf Kalla dalam sambutan penutupan penutupan Sekolah Legislatif NasDem 2019, di Auditorium Bela Negara NasDem, Pancoran Timur, Jakarta Selatan, pada Jumat sore (19/7/2019).
Baca: Sekjen PAN: 10 Bulan Berada di Luar Pemerintahan Kami Sesak Nafas
Baca: Pantau Sopir, Kemenhub Wacananakan Pasang Black Box di Truk
Baca: Dua Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Aspidum Kejati DKI
Baca: Gugur di Perempat final, Fajar/Rian Akui Lakukan Banyak Error
"NasDem adalah partai yang paling tinggi kenaikannya dibanding tahun sebelumnya," lanjut dia.
Menurut Jusuf Kalla, kenaikan perolehan suara ditengarai karena visi dan misi partai sesuai rakyat.
Selain itu, NasDem juga memberikan sumbangan pikiran dan kritikan atas pemerintahan.
"Itu artinya masyarakat mengetahui yang mana perlu didukung, mana tidak didukung, karena NasDem partai yang paling tinggi pertumbuhan pemilihnya, NasDem telah memberikan sumbangan pikiran, jalan keluar pengawasan ke pemerintah," ungkap Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla pun tak lupa menitipkan pesan agar legislator partai NasDem yang terpilih dapat menjaga marwah kepartaiannya.
"Semoga anda dapat membawa bekal cukup untuk bagaimana membangun suatu negara dengan legislasi yang baik, membangun anggaran dan bangun sistem pengawasan seimbang antara pemerintah dengan eksekutif dan legislatif," harap Jusuf Kalla.
Sebelumnya Ketum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan perolehan 59 kursi Partai NasDem di DPR dapat diraih karena mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi.