Kabinet Jokowi
Soal Menteri dari Kaum Muda, Jokowi Dinilai Sejalan dengan Bung Karno
Menurut Cendikiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) ini, semangat Jokowi ini sejalan dengan pemikiran Presiden Pertama Indonesia, Soekarno
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi tengah mencari calon menteri yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II.
Dalam berbagai kesempatan, Jokowi mengisyaratkan jika pada periode kedua pemerintahannya bakal diisi oleh anak-anak muda berusia 20-30 tahun.
Baca: Tinjau Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo, Jokowi Ingin Integrasikan Kawasan Pariwisata NTT
Politikus PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi mengapresiasi niat Jokowi untuk memasukkan kaum muda dalam jajaran kabinetnya di Periode kedua 2019-2024.
Menurut Cendikiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) ini, semangat Jokowi ini sejalan dengan pemikiran Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
"Bung Karno dulu sangat memperhatikan kaum muda dalam membangun negeri," ujar Ketua DPP Baitul Muslimin (Bamusi) ini kepada Tribunnews.com, Kamis (11/7/2019).

Hanya saja tetap kata dia, terkait Menteri dari kalangan mudam Jokowi harus mempertimbangkan kapasitas, kapabilitas, ideologi yang jelas.
"Karenanya Jokowi sejalan dengan pemikiran Bung Karno memberikan peran bagi kaum muda yang berkualitas," tegas Gus Mis demikian sapaannya.
Presiden Jokowi mengisyaratkan bakal memilih menteri dari kalangan milenial atau anak muda dalam kabinet 2019-2024.
Beberapa nama pun bermunculan digadang-gadang layak masuk ke pemerintahan.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik, Dedi Kurnia Syah Putra menilai, ide membuka porsi untuk kalangan millenial masuk jajaran kabinet layak diapresiasi.
Menurutnya, tokoh muda potensial cukup banyak.
Dedi menjelaskan, yang terpenting saat ini, Presiden Jokowi jangan hanya melihat usia muda tapi juga punya kemampuan dan kualitas sesuai dengan kebutuhan.
Jokowi juga harus mencari siapa-siapa saja yang 'berkeringat' dalam pemenangannya, jangan asal tunjuk saja.
"Tentu pilih yang sesuai dengan kapasitas dan kontribusi dalam pemenangan petahana, Presiden tidak hanya memilih menteri berusia muda tapi harus punya kemampuan manajemen, mengeksekusi program dan pengalaman organisasi," ujar Dedi kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/7/2019).