Kabinet Jokowi
PDIP Percayakan Ke Jokowi Bentuk Postur dan Personalia Kabinet Kerja Jilid II
Oleh karena itu postur kabinet pastinya berbasis urgensi dan utilitas, variannya bisa banyak tafsir tapi harus efektif.
Menurut dia, wajar saja. Apalagi Jokowi memiliki tipikal "pekerja."
"Pastinya senang dengan orang kerja, ndak banyak ngomong tapi hasil kerjanya nyata, yang gila kerja tapi ndak gila tampil di kamera hanya mengumbar wacana," tegasnya.
Bagitu juga dengan syarat para menteri harus memiliki kemampuan manajerial.
Harus dipahami juga karena latarbelakang Jokowi sebagai pengusaha.
Karena tidak ada kesuksesan dan keberhasilan tanpa ditopang oleh kemampuan manajemen yang baik.
Berkenaan dengan syarat lain yang disampaikan Jokowi, yakni kabinet mendatang akan banyak diisisi dengan anak-anak muda. Menurut dia, harus pula dimaknai secara bijak.
"Beliau menginginkan darah segar dari para "milenials", yang diharapkan memikili energi yang melimpah, belum tersandera dengan banyak kepengintingan dan siharapkan bisa fokus serta masih tulus membangun negeri," paparnya.
Apalagi dengan revolusi yang begitu cepatnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknolgi membuat negara tidak bisa berkompromi dan harus merespon dengan cepat segala dampak yang dihadirkan.
Itu semua relatif lebih mudah untuk dikerjakan oleh para "milenials".
"Toh syarat utamanya terkait kompetensi, kapasitas, kualitas, eksekutor dan manager yang handal tetap menjadi pertimbangan utama," ucapnya.

Dia menilai pula, keberpihakan Jokowi kepada kaum milenial ini perlu diapresiasi.
"Dan kepada kaum milenial ini adalah wujud penghormatan sekaligus optimisme beliau terhadap generasi mendatang. Kesempatan ini sangat mahal dan harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Buktikan muda bukan menjadi halangan untuk mengukir prestasi kebangsaan," tegasnya.
Jokowi Ingin Kabinet Diisi Banyak Kaum Muda
Presiden Jokowi mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024. Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).