Minggu, 5 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Jokowi: 'Bisa Aja Ada Menteri Umur 20-25 tahun, Kenapa Tidak?'

Ketua Tim Hukum Pasangan Calon 01 Yusril Ihza Mahendra bicara soal kemungkinan dia masuk ke kabinet pemerintahan Joko Widodo

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) memberikan keterangan saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kabinetnya akan lebih banyak diwarnai oleh anak muda.

Jokowi menyebut, setiap periode waktu diperlukan kabinet yang berbeda untuk menjawab tantangan zaman.

Menurut Jokowi, perlu orang-orang yang enerjik, dinamis, dan fleksibel serta mampu mengikuti perkembangan zaman.

Dalam wawancara khusus bersama harian Kompas yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (2/7/2019), Jokowi menilai kriteria tersebut dimiliki oleh anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak?"

"Tapi dia harus mengerti manajerial dan mampu mengeksekusi program-program yang ada."

"Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet barunya nanti, tak hanya memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.

Namun juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik.

Baca: Kabar Terakhir Thoriq Pendaki yang Hilang di Gunung Piramid, Beredar Video Teriakan Minta Tolong

Baca: Menikah 27 Juli, Siti Badriah Sudah Sebar 1000 Undangan

Baca: Diam Saat Dikabarkan Hamil, Zaskia Sungkar Akhirnya Buka Suara Keadaan Sebenarnya!

Disinggung soal kekhawatiran, anak muda belum memiliki pengalaman dalam manajemen pemerintahan, Jokowi menilai hal tersebut bisa terbantu dengan adanya menteri koordinator yang bisa mengkordinir dan memberikan arahan.

Jokowi tidak akan membedakan antara politisi dan profesional.

Mantan Wali Kota Solo itu akan terbuka untuk siapapun yang ingin membangun bangsa Indonesia secara bersama.

Lebih lanjut, dia masih terus berkomunikasi dengan internal Indonesia Kerja.

Kata Yusril Soal Kemungkinan jadi Menteri

Ketua Tim Hukum Pasangan Calon 01 Yusril Ihza Mahendra bicara soal kemungkinan dia masuk ke kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada tawaran dari Jokowi untuk membantu kabinet.

"Wallahua'lam, sampai sekarang secara eksplisit itu belum ada pembicaraan tentang hal itu," kata Yusril kepada wartawan seusai bertemu Jokowi di Istana Bogor, Senin (1/7/2019) malam.

Yusril datang ke Istana bersama seluruh anggota tim hukum paslon 01 yang telah memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Mahkamah Konstitusi.

Baca: Dikabarkan Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik, Ini Ulah Dewi Perssik yang Pernah Jadi Sorotan

Baca: Terjadi Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019, Tapi Tak Terlihat di Indonesia, Ini 5 Fakta-faktanya

Baca: Kabar Duka, Striker Timnas Putri Swiss Ditemukan Meninggal di Danau

Namun, Yusril datang lebih dulu dan sempat bicara empat mata dengan Presiden Jokowi.

Menurut Yusril, dalam pertemuan empat mata itu ia dan Presiden lebih banyak mendiskusikan tatanan hukum ke depan, misalnya terkait Undang-Undang Dasar 1945.

"Belum ada sama sekali pembicaraan terkait kabinet," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini.

Ketika ditanya siap atau tidaknya jika ada tawaran masuk kabinet, Yusril hanya tertawa.

Ia menyampaikan bahwa ia sudah pernah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan di era pemerintahan Gus Dur.

Kemudian ia juga pernah menjadi Menteri Kehakiman dan HAM di zaman Megawati Soekarnoputri.

"Apa iya saya masih disuruh jadi Menteri Hukum HAM lagi? Jadi nanti tiga kali itu," kata dia.

Ambil Sisi Positif

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Arsul Sani mengatakan ada sisi positif yang bisa diambil dari rencana Jokowi memasukkan anak-anak muda di kabinetnya nanti.

Baca: Cerita Petualangan Muhammad Fadli Immammudin Membalap, Berawal dari Punya Vespa

Baca: Diduga Tebar Kebencian Dengan Sebar Foto Mumi Berwajah Jokowi, Wanita Ini Diperiksa Polisi

Baca: Cerita Petualangan Muhammad Fadli Immammudin Membalap, Berawal dari Punya Vespa

"Tentu kalau pak Jokowi menyampaikan bahwa akan banyak katakanlah di dalam kabinet atau dipemerintahan meskipun itu di luar kabinet, anak-anak muda yang akan masuk dalam pemerintahan, saya kira kita harus ambil sisi positifnya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/7/2019).

Menurutnya dalam periode ke dua pemerintahannya, Jokowi ingin fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Salah satu aspek dalam pembangunan SDM yakni menyiapkan generasi muda untuk menjadi seorang pemimpin.

"Pembangunan SDM adalah menyiapkan generasi yang lebih muda untuk siap memimpin negara, pemerintahan, organisasi yang besar. jadi itu bukan sesuatu yang luar biasa," tuturnya.

Menurut Arsul belum ada pembahasan kabinet antara Jokowi dengan pimpinan Parpol.

Bisa saja menurut Arsul dalam pembahasan bersama Parpol pengusung, nantinya Jokowi membawa portofolio yang berisi orang-orang yang akan duduk di kabinetnya. PPP sangat setuju bila kabinet nanti banyak diisi orang muda.

"Tapi yang saya harapkan nama-namanya adalah misalnya ada sekian perempuan dan sekian yang berusia di bawah sekian tahun, bisa juga pak Jokowi akan seperti itu.

Kalau dari sisi PPP lebih bagus karena semakin negara ini dipimpin yang berusia lebih muda, saya kira lebih bagus, pak Jokowi sendiri baru 58 tahun, kalau menterinya lebih banyak di atas 58 tahun malah agak lucu juga," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved