Rabu, 1 Oktober 2025

Seleksi Calon Pimpinan KPK

Sambangi BNPT, Wadah Pegawai KPK Terus Kawal Seleksi Pimpinan KPK

WP KPK dan BNPT sepakat bahwa seluruh bangsa Indonesia, tanpa kecuali, termasuk seluruh pegawai KPK, wajib menjaga NKRI dan Pancasila.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap (kanan) memberikan keterangan pers tentang seleksi pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (1/7/2019). Wadah Pegawai KPK membentuk Tim Pengawalan Seleksi Pimpinan KPK untuk mendorong hadirnya pimpinan KPK yang berintegritas dan independen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengusulkan agar KPK memiliki dewan pengawas, sebagai kontrol kinerja para pimpinan lembaga antirasuah itu.

Hal tersebut diusulkan Antasari ketika bertemu dengan Pansel calon pimpinan KPK di komplek Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

"Usulan saya pribadi tadi, perlu dewan pengawas, gimanapun harus dikontrol," ujar Antasari.

Menurutnya, kerja dewan pengawas nantinya mengontrol kinerja para pimpinan KPK, misalnya berapa laporan perkara yang masuk, berapa tingkat penyelidikan yang berlanjut ke penyidikan, dan lain-lainnya.

Baca: Ajakan Jokowi Ke Prabowo-Sandi Bukan Sinyal Bagi-bagi Kursi Kabinet

"Ini diisi orang yang tidak punya kepentingan dengan perkara di KPK, tidak punya kepentingan dengan perkara yang ditangani oleh KPK, dan tentunya mereka tokoh masyarakat yang peduli dengan penegakan antikorupsi," papar Antasari.

Penasihat Projo Nawacita yang juga mantan Ketua KPK RI, Antasari Azhar usai pelantikan calon Pengurus Pronata DPC Kota Surakarta di Gedung Graha Saba hari ini, Solo, Selasa (31/7/2018). TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Mantan Ketua KPK RI, Antasari Azhar  (Tribunsolo.com/Eka Fitriani)

Namun terkait bentuk dewan pengawas KPK yang diharapkan Antasari, dirinya berharap berada di luar struktur KPK dan diperlukan pembahasan yang lebih lanjut.

"Era saya yang dulu, saya ingin tingkatkan pengawasan internal di KPK menjadi deputi, supaya bisa mengawasi seluruh, deputi kan eselon satu, mengawasi seluruhnya tapi ternyata saya harua mengubah undang-undang, enggak jadi saya," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved