Prakiraan Cuaca
Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 4 Meter, Berlaku 21-24 Juni 2019
Info BMKG, peringatan dini gelombang tinggi capai 4 meter di wilayah perairan Indonesia. Berlaku 21-24 Juni 2019.
Info BMKG, peringatan dini gelombang tinggi capai 4 meter di wilayah perairan Indonesia. Berlaku 21-24 Juni 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia.
Gelombang tinggi hingga capai 4 meter terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG berlaku mulai Jumat (21/6/2019) hingga Senin (24/6/2019).
Terdapat pola sirkulasi angin di Samudera Hindia barat Kep. Nias dan pusat tekanan rendah 1008 hPa di Samudera Pasifik utara Papua.
Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Selatan - Barat dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besok Sabtu 22 Juni 2019, Medan Waspada Hujan Petir di Malam Hari
Baca: Info BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang dan Hujan Lebat Disertai Petir Hari Ini Jumat 21 Juni 2019
Baca: Info BMKG: Ada Sirkulasi Siklonik, Sejumlah Wilayah Alami Cuaca Ekstrem, Hari Ini Jumat 21 Juni 2019
Sementara di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur – Selatan dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kep. Mentawai, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Letti hingga Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Aru, Laut Banda bagian selatan dan Laut Arafuru.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Tinggi gelombang 1.25 - 2.50 m (Sedang) berpeluang terjadi di :
PERAIRAN TIMUR P. SIMEULUE DAN KEP. MENTAWAI
LAUT FLORES DAN LAUT SERAM
SELAT SAPE BAGIAN SELATAN
PERAIRAN SELATAN AMBON
SELAT SUMBA DAN SELAT OMBAI
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Jumat 21 Juni 2019, Medan Hujan Ringan Malam Hari
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 3 Gempa Terjadi pada 20 Juni 2019, Kendari Diguncang Gempa Kamis Malam
LAUT BANDA BAGIAN UTARA DAN SELATAN
LAUT SAWU BAGIAN UTARA
PERAIRAN KEP. LETTI - SERMATA
PERAIRAN KEP. ANAMBAS
PERAIRAN UTARA KEP. KEI HINGGA ARU
LAUT JAWA DAN SELAT KARIMATA
PERAIRAN FAKFAK – KAIMANA
PERAIRAN UTARA JAWA TIMUR HINGGA KEP. KANGEAN
PERAIRAN AMAMAPERE – AGATS
PERAIRAN SELATAN KALIMANTAN
PERAIRAN KALIMANTAN UTARA
PERAIRAN KOTABARU
LAUT SULAWESI BAGIAN BARAT
LAUT SUMBAWA DAN LAUT BALI
PERAIRAN KEP. SANGIHE – TALAUD
SELAT MAKASSAR BAGIAN TENGAH HINGGA SELATAN
PERAIRAN TIMUR BITUNG
PERAIRAN KEP. SELAYAR – SABALANA
PERAIRAN SELATAN SULAWESI UTARA
TELUK BONE DAN TELUK TOLO
LAUT MALUKU DAN LAUT HALMAHERA
PERAIRAN KEP. BAUBAU - WAKATOBI
PERAIRAN KEP. HALMAHERA
PERAIRAN MANUI – KENDARI
PERAIRAN RAJA AMPAT – SORONG
PERAIRAN SELATAN KEP. BANGGAI - SULA
SAMUDERA PASIFIK UTARA HALMAHERA HINGGA PAPUA
Tinggi gelombang 2.50 - 4.0 m (Tinggi) berpeluang terjadi di :
SELAT MALAKA BAGIAN UTARA
PERAIRAN SELATAN P. ROTTE - KUPANG
PERAIRAN UTARA SABANG
LAUT SAWU BAGIAN SELATAN
PERAIRAN BARAT ACEH HINGGA KEP. MENTAWAI
LAUT TIMOR SELATAN NTT
PERAIRAN BENGKULU - P. ENGGANO
SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA HINGGA NTT
PERAIRAN BARAT LAMPUNG
LAUT NATUNA UTARA DAN LAUT NATUNA
SAMUDERA HINDIA BARAT ACEH HINGGA LAMPUNG
PERAIRAN KEP. NATUNA
SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN
LAUT BANDA TIMUR SULAWESI TENGGARA
PERAIRAN SELATAN JAWA HINGGA SUMBAWA
PERAIRAN SELATAN KEP. BABAR HINGGA TANIMBAR
SELAT BALI – LOMBOK – ALAS BAGIAN SELATAN
PERAIRAN SELATAN KEP. KEI HINGGA ARU
PERAIRAN SELATAN P. SUMBA HINGGA P. SAWU LAUT ARAFURU
Saran Keselamatan:
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran:
Perahu Nelayan: Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m
Kapal Tongkang: Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m
Kapal Ferry: Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar: Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)