Hari Lahir Pancasila
Para Ketua Umum OKP Komitmen Jaga Pancasila di Kantor DPP TMP
Para Ketua Umum OKP Komitmen Jaga Pancasila di Kantor DPP TMP. Menggelar diskusi bung karno
TRIBUNNEWS.COM ,JAKARTA-Bulan Juni dikenal sebagai Bulan Bung Karno. Di bulan Juni, pada tanggal 6 Juni tahun 1901, Soekarno lahir.
Tanggal 21 Juni 1970, Soekarno wafat. Di bulan Juni pula, tepatnya 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato tentang falsafah dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.
Bertepatan dengan hal itu, Taruna Merah Putih (TMP) melaksanakan Buka Puasa Bersama sekaligus diskusi Bulan Bung Karno, Minggu (2/6/2019).
Baca: Video Viral Isak Tangis SBY di Akhir Pemakaman Ani Yudhoyono, Suara Terbata Ucap Ibu Sudah Tiada
Hadir dalam diskusi ini Yenny Wahid ( Direktur The Wahid Foundation), Bahlil Lahadalia (Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Respiratori Saddam Al Jihad (Ketua Umum PB HMI),.
Agus Herlambang (Ketua Umum PB PMII), Najih Prasetyo (Ketua Umum DPP IMM), Juventus Prima Kago (Ketua Presidum PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia)
Baca: Divonis Kanker Darah, Sambil Menitikkan Air Mata Ini Kata-kata Ani Yudhoyono pada Keluarganya
Corneles Galanjinjinay (Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), dan I Kadek Andre Nuaba (Ketua Umum PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia).
Selain buka puasa bersama dan diskusi, dalam kesempatan ini TMP juga memberikan bantuan pendidikan kepada para siswa-siswi yang berprestasi.
TMP juga menggelar silaturahmi dengan Sekolah Sepakbola (SSB) Tunas Merah Putih, yang selama ini dibina TMP.

Dalam sambutan, Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait, mengatakan bahwa Pancasila sebagai falsafah negara harus menjadi pedoman dan jalan hidup dalam bernegara.
Dirinya mengajak semua pihak untuk menjalanlankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan berpolitik.
"Dalam kompetisi politik misalnya, kita harus siap menang dan siap kalah. Jangan saat menang menjadi negarawan, dan saat kalah marah-marah," kata Maruarar di hadapan mereka yang hadir.
Sementara Yenny Wahid mengatakan bahwa Pancasila sesuai dengan ajaran manapun.

Bahkan dalam sejarah Islam, sudah ada Piagam Madinah ketika Nabi Muhammad SAW membangun komunitas masyarakat yang sangat heterogen.
Piagam Madinah sama dengan Pancasila yang meniscayakan penghormatan kepada keyakinan yang berlainan.
"Pancasila itu sejalan dengan agama. Orang yang mempertentangkan Pancasila dengan agama, artinya orang yang tidak memahami Pancasila dengan baik dan juga tidak memahami agama dengan baik," ungkap Yenny Wahid.