Minggu, 5 Oktober 2025

Kasus Makar

Kronologis Lengkap Upaya Pembunuhan Tokoh Nasional: Ditransfer Rp 150 Juta, HK Beli 4 Senjata Api

14 Maret 2019, HK mendapat transfer Rp 150 juta. Sebanyak Rp 25 juta ia bagikan kepada TJ. TJ diminta membunuh dua tokoh nasional.

Editor: Dewi Agustina
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Senin (27/5/2019) di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal menunjukkan rompi antipeluru bertuliskan POLISI yang disita dari tersangka dugaan penyusupan di aksi unjuk rasa 21-22 Mei 

Selain itu, kelompok ini juga diduga berniat melakukan upaya pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei.

Iqbal menjelaskan, kronologis upaya pembunuhan ini bermula sejak 1 Oktober 2018.

Saat itu, HK mendapat perintah seseorang untuk membeli senjata.

"HK menerima perintah dari seseorang untuk membeli dua pucuk senpi laras pendek di Kalibata. Seseorang ini, pihak kami sudah mengetahui identitasnya. Sedang didalami," kata Iqbal.

Setelah itu, pada 13 Oktober 2018, HK menjalankan pemerintah dan membeli senjata. Ada empat senjata yang didapat HK dari AF dan AD. Sebagian senjata itu lalu diserahkan HK kepada dua rekannya, AZ, TJ, dan IR (peran masing-masing, lihat infografis).

Selanjutnya, 14 Maret 2019, HK mendapat transfer Rp 150 juta. Sebanyak Rp 25 juta ia bagikan kepada TJ.

TJ diminta membunuh dua tokoh nasional.

Pascakerusuhan sejak Selasa hingga Rabu kemarin, berbagai lapisan elemen masyarakat silih berganti sambangi Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat untuk memberikan dukungan ke pasukan gabungan TNI-polri yang sudah setia mengamankan Ibu Kota dari ancaman.
Pascakerusuhan sejak Selasa hingga Rabu kemarin, berbagai lapisan elemen masyarakat silih berganti sambangi Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat untuk memberikan dukungan ke pasukan gabungan TNI-polri yang sudah setia mengamankan Ibu Kota dari ancaman. (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Kemudian, pada 12 April 2019, HK kembali mendapat perintah untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.
"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujar Iqbal.

HK seorang pria, diduga bertindak selaku pemimpin kelompok penembak bayaran.

HK, warga di Perumahan Visar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berperan mencari senjata api, sekaligus eksekutor, dan mencari eksekutor lain.

HK menerima uang Rp 150 juta dari seseorang masih dalam penyelidikan.

Saat aksi 21 Mei 2019, HK membawa sepucuk senjata api jenis revolver Taurus caliber 38.

HK ditangkap di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta, Selasa (21/5/2019) pukul 13.00 WIB.

Sebagai catatan, korban kerusuhan didapati Rabu (22/5/2019) dini hari.

Para tersangka pelaku kericuhan dalam aksi 22 Mei dihadirkan dalam rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Selain menangkap sejumlah tersangka, Polisi juga mengamankan satu buah ambulan yang diduga disalahgunakan untuk membawa batu. Warta Kota/henry lopulalan
Para tersangka pelaku kericuhan dalam aksi 22 Mei dihadirkan dalam rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Selain menangkap sejumlah tersangka, Polisi juga mengamankan satu buah ambulan yang diduga disalahgunakan untuk membawa batu. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Adapun tersangka AF alias Fifi beralamat di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

"AF ini seorang perempuan. Ia berperan sebagai pemilik dan penjual senpi revolver ilegal Taurus kepada tersangka HK," ujar Iqbal.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved