Pilpres 2019
Berpotensi Kembali Lanjutkan Pemerintahan, Jokowi Diminta Lebih Sensitif Gender
KPU RI telah mengumumkan hasil rekapitulasi final Pemilu 2019. Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf unggul.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI telah mengumumkan hasil rekapitulasi final Pemilu 2019.
Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf keluar sebagai pemenang. Mereka keunggulan 55,50 persen suara. Sedangka paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 44,50 persen suara.
Dengan keunggulan sekitar 10 persen yang mungkin akan bertahan hingga penetapan pemenang nanti, banyak harapan datang dari keunggulan Jokowi-Ma'ruf tersebut.
Salah satunya datang dari Direktur Estetika institute, Estetika Handayani.
Baca: Pesan Almarhum Ustaz Arifin Ilham Kepada Anaknya Singgung Bahasa Cebong dan Kampret
Dirinya melihat ada secerca harapan bagi kaum perempuan dalam periode kedua Jokowi memperbaiki hak mereka.
"Setelah kesadaran perempuan dalam politik meningkat, hak perempuan jangan lagi lalai diperhatikan," kata Estetika, lewat keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019).
Baca: Pesan Ustaz Arifin Ilham Kepada Anak-anaknya, yang Utama Mengamalkan 7 Sunah
Salah satu perhatiannya ada diketerlibatan perempuan dalam ruang publik dan peran mereka di kelembagaan formal maupun non-formal.
Kemudian perlindungan hukum dan pemberdayaan perempuan harus punya dampak kesejahteraan serta akses hak yang lebih luas.
Baca: Mengenang Almarhum Ustaz Arifin Ilham, Opick: Dia Guru, Cuma Dia Lucu dan Kekanak-kanakan
Berikutnya, dalam periode kedua Jokowi, diharapkan setiap kebijakan yang diambil memiliki pengaruh positif secara langsung bagi kaum perempuan.
Terakhir, memberi pendidikan sadar politik sebagai langkah pemupukan partisipasi lebih tinggi untuk kualitas demokrasi. Serta memfasilitasi sebuah wadah ekonomi untuk perempuan pedesaan.
Katanya, lima poin perhatian tersebut bukan sebuah hal baru, telah ada sedari dulu namun pemerintah cenderung masih abai.
Padahal, kaum perempuan menjadi penyumbang suara terbesar sekitar 95 juta partisipasi dalam Pemilu tahun ini.
"Bicara keadilan perempuan jelas sudah dibuktikan dalam partisipasi mereka di Pemilu kemarin, tentu pak Jokowi harus lebih sensitif gender," katanya.