Respons Panglima TNI Saat Foto Lamanya Diviralkan dan Disebut Dukung Jokowi: Bertobatlah!

Begini respons Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto saat foto lamanya dikaitkan dan disebut dukung Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menanggapi foto lamanya yang viral di media sosial.

Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Panglima TNI juga menukil satu di antara ayat di Alquran.

Pasalnya, dalam foto yang beredar di media sosial tersebut, Panglima TNI disebut mendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Terlihat dalam foto tersebut, Panglima TNI duduk bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Ketua DPR, Bambang Soesatyo.

Tampak pula Kapolri Tito Karnavian di belakang mereka.

Baik Panglima TNI, Kapolri, dan Ketua DPR kompak berpose mengacungkan jempol.

Baca: Panglima TNI Tinjau Latihan Pengamanan Tahap Penghitungan Suara Pemilu 2019

Baca: Saat Gatot Nurmantyo Komentari Panglima TNI, Wiranto, Luhut, hingga Moeldoko

Baca: Panglima TNI Buka Puasa Bersama Presiden RI dan Prajurit TNI-Polri

Sementara di barisan depan, ada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani serta seorang wanita lain.

Foto tersebut diunggah akun Twitter @Restcayah dengan narasi apakah Bawaslu berani memeriksa satu di antara orang dalam foto tersebut.

Sosok tersebut adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pasalnya, dalam narasinya, akun @Restcayah menulis sosok cebong loreng berkumis.

Dalam foto itu, hanya Panglima TNI yang memakai baju loreng serta memiliki kumis.

Sementara cebong, merujuk pada sebutan yang biasa diberikan pada pendukung Jokowi.

Akun @Restcayah juga me-mention akun Twitter Bawaslu dalam postingan yang diunggah Kamis (16/5/2019).

"Min @bawaslu_RI. berani gk kelen periksa cebong loreng kumisan ini?" tulis akun @Restcayah.

Postingan tersebut langsung mendapat respons dari berbagai kalangan termasuk Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI mengunggah ulang postingan @Restcayah sembari menuliskan kata bertobatlah karena saat ini adalah bulan Ramadan yang penuh rahmat dan ampunan.

Hadi Tjahjanto juga mengutip ayat Alquran surat A-Baqarah ayat 190.

"Di bulan #ramadan yang penuh rahmat dan ampunan ini, ingatlah firman Allah Swt, "...walfitnatu asyaddu minal qatli." (Q.S. 2:190)."

"Bertobatlah!. #P5TNI #nkrihargamati," tulis Panglima TNI.

Selain Panglima TNI, postingan lama yang diviralkan dengan narasi menyudutkan ini juga dikomentari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Melalui akun Twitter miliknya, @Chilli_Pari, Gibran memilih menyertakan link berita yang mengklarifikasi foto tersebut.

Dikutip Tribunnews.com dari Tribunnews Bogor, sebenarnya foto Panglima TNI bersama Kapolri, Ketua DPR, hingga Menko Puan adalah foto lama.

Foto tersebut pertama kali diposting Ketua DPR Bambang Soesatyo di akun Instagram miliknya yang terverifikasi.

Foto tersebut diunggah Bambang Soesatyo pada tanggal 10 Juni 2018 sehingga foto tersebut tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2019.

Pasalnya, foto tersebut diambil hampir setahun sebelum perayaan Pemilu 2019.

Bambang Soesatyo menuliskan, foto itu diambil di perjalanan dari Tegal menuju ke Brebes.

Foto itu juga diambil pada bulan puasa tahun lalu saat mengecek kesiapan jalur mudik Lebaran 2018

"Mba Puan Selfie. Meski puasa tetap ceria."

"Perjalanan menuju Tegal dari Brebes melalui darat (10/6)," tulisnya.

Tegaskan TNI Netral dalam Pemilu

Jelang pelaksanaan Pemilu 2019, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, TNI siap mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu 2019.

Bahkan Panglima TNI menegaskan, bila ada pihak-pihak yang berani menganggu Indonesia, akan berhadapan dengan TNI.

Hal tersebut dikatakan Hadi saat memberikan keterangan pers di Latihan Gabungan Satuan Penanggulangan Teror (Latgultor) TNI di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2019).

Dalam memberikan pernyataan tersebut, Hadi tak sendirian.

Sejumlah para kepala staf angkatan, komandan pasukan khusus TNI, hingga prajurit TNI, ikut mendampingi.

Mereka berpose menaruh tangan di pinggang, sedangkan para prajurit tampak membawa senapan.

"Saya, Panglima TNI didampingi oleh kepala staf angkatan dan komandan pasukan khusus TNI menyatakan, bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi menegaskan, TNI akan netral dalam Pemilu 2019.

"Kami menekankan, politik TNI adalah politik negara. TNI netral dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres 2019," ujar Hadi.

Hadi pun menegaskan, TNI siap membela Tanah Air dari potensi ancaman yang dapat menganggu keutuhan maupun stabilitas negara.

Bahkan, bila ada pihak-pihak yang menganggu, maka harus berhadapan dengan TNI.

Para penganggu tersebut di antaranya mereka yang menganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal TNI.

"Saya ingin memastikan, jika ada pihak-pihak yang menganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, menganggu NKRI, menganggu Pancasila, menganggu UUD 1945, dan menganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI," kata Hadi.

Panglima TNI pun mengulangi pernyataannya soal penganggu yang harus berhadap dengan TNI, dengan bersuara tegas.

"Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI!" tegas Hadi.

Hadi menyatakan, TNI adalah bentengnya NKRI.

"Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI. NKRI harga mati," kata Hadi yang disambut dengan seruan NKRI Harga Mati dari kepala staf angkatan, komandan pasukan khusus TNI, hingga prajurit TNI, yang mendampinginya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)