Rizal Ramli: Pemimpin Harus Utamakan Keinginan Rakyat, Jangan Ngotot Berkuasa
Rizal Ramli mengatakan para pemimpin sekarang harus belajar banyak dari para pendahulu.
"Tapi, dia (Gus Dur) yang nelpon NU di seluruh Indonesia, Banser, dan GP Ansor supaya jangan ngirim orang ke Jakarta, tadinya udah pada mau bergerak dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi dia telpon karena dia gak mau korban berjatuhan dari rakyat," ungkap Rizal Ramli.
Sikap bijaksana seorang pemimpin, menurut Rizal Ramli, juga terlihat dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri yang fair dalam berkompetisi di Pilpres 2004.

"Mega sangat demokratis. Sebagai petahana, bisa saja Mbak Mega main curang di Pemilu 2004 dengan memanfaatkan kekuasaannya, yakni menggunakan instrumen negara seperti polisi dan pakai tentara. Kalaupun kalah, Mbak Mega kalah dengan terhormat," imbuh Rizal Ramli.
Jadi, Rizal Ramli kembali mengingatkan bahwa pemimpin Indonesia harus mengutamakan keinginan rakyat ketimbang memenuhi ego-nya.
"Harusnya pemimpin hari ini belajar dari sejarah, jangan ngotot, jangan ngeyel, hanya sekedar mau kuasa, toh prestasinya pas-pasan dan ekonomi memble di 5%. Dari lima pimpinan Indonesia sebelumnya, semua itu nrimo, bahwa ketika waktunya rakyat sudah tidak mau mereka, mereka legowo mengundurkan diri, tidak ngotot, karena mereka tahu korbannya rakyat,” kata Rizal Ramli.