Kamis, 2 Oktober 2025

Jelang Ramadhan, Barisan Gus dan Santri Gelar Syukuran

Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa, Senin (29/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa, Senin (29/4/2019).

Acara digelar di kawasan Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, tepatnya di rumah makan Bebek Kacong yang berdiri di sebelah masjid.

Dalam acara tersebut mereka memanjatkan doa bersama agar bangsa Indonesia mengalihkan energi dari politik ke ibadah seiring bulan Ramadhan yang kian dekat.

Menu bebek Madura dipilih karena setelah Pilpres, semua pilihan politik tidak lagi relevan.

Apalagi memboikot makanan tertentu hanya gara-gara figur pilihannya kalah di tempat asal makanan tersebut.

Baca: TKN Yakin Partai Politik Koalisi Jokowi-Maruf Akan Memperoleh Kursi Mayoritas di DPR RI

Koordinator Baguss Bersatu, Irfan Wahid memimpin acara syukuran tersebut.

Para gus dan santri sepakat untuk tak lagi larut dalam perdebatan pascapilpres.

“Tenaga kita akan terkuras habis di sana. Karena perdebatan itu tak akan pernah selesai. Sebaiknya kita semua menunggu hasil resmi dari KPU, sembari itu kita siapkan jiwa dan raga kita untuk menyambut Ramadhan,” kata Gus Ipang, panggilan akrab Irfan Wahid dalam keterangan yang diterima.

Baguss Bersatu sendiri adalah manifestasi dari Barisan Gus Sholah (Baguss) yang selama ini menjadi representasi sikap dan pemikiran pengasuh Ponpes Tebuireng KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).

Gus Ipang menambahkan, bulan Ramadhan semestinya disambut dengan hati yang sejuk.

Baca: Wiranto: Pemilu Terlaksana Baik, Tak Bisa Kemudian Klaim Sendiri, Hitung Sendiri, Deklarasi Sendiri

Segala macam rivalitas politik yang tak sehat dan menimbulkan perpecahan seyogyanya diakhiri.

Acara syukuran tersebut diikuti puluhan gus dan santri dari Lamongan, Malang, Gresik, Jombang, dan beberapa kabupaten di Pulau Madura.

Mereka mengakui, di kalangan bawah masih ada percikan dan gesekan antar masyarakat pascapilpres.

Namun, intensitas dan frekuensi sudah jauh menurun dibanding saat sebelum pencoblosan dilakukan.

Secara umum, para gus dan santri mengakui, baik dari pendukung capres nomor urut 01 atau 02, tensi sudah banyak mereda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved