Selasa, 30 September 2025

Temuan Gunung Tembaga di Papua, Insinyur Freeport : di dalamnya Terdapat Perak dan Emas yang Langka

Terguling dan matinya Presiden Soekarno serta John F Kennedymembuat suasana hubungan diplomatik Indonesia-Amerika berubah arah.

Penulis: Grid Network
ISTIMEWA
Aktivitas tambang PT Freeport Indonesia di Grasberg, Papua. 

TRIBUNNEWS.COM - Terguling dan matinya Presiden Soekarno serta John F Kennedymembuat suasana hubungan diplomatik Indonesia-Amerika berubah arah.

Pengganti Kennedy, Lyndon B. Johnson langsung bersikap jika Indonesia adalah negara yang patut dilabeli 'Bahaya' karena bisa merusak kepentingan nasional Amerika Serikat (AS).

Salah satu agenda kepentingan nasional AS di Indonesia tentu tak jauh-jauh dari mendapatkan kekayaan alam negeri ini yang tak mungkin ada di negara mereka atau sudah habis.

Ketertarikan AS kepada Indonesia berawal pada tahun 1959.

 Saat itu musim panas 1959, presiden Freeport Charles Wright sedang mencari cara bagaimana perusahaannya bisa menambang lebih banyak Nikel di Kuba.

Tapi apa lacur, Fidel Castro tak mau lagi memperbesar peranan Freeport dan berencana memutus kerjasama antar keduanya dalam mengeksploitasi nikel milik Kuba yang sudah bercokol semenjak Fulgencio Batista berkuasa di sana.

Wright pusing bukan main karena bisa dipastikan Freeport bakal buntung di Kuba jika Fidel Castro melakukan hal itu.

Namun Wright bakal segera melupakan nikel Kuba setelah mendapat laporan dari salah satu insinyurnya, Forbes Wilson.

Baca Selengkapnya

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan