Rabu, 1 Oktober 2025

Sabam Sirait, Petarung Politik dan Negarawan Handal

(Bamsoet) memuji Sabam sebagai politisi ulung yang sudah menjadi inspirasi bangsa.

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
ulang tahun pernikahan Sabam Sirait dan Sondang Br Sidabutar diBalai Kartini, Jakarta Senin (25/3/2019) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Sabam Sirait, politisi senior berusia 82 tahun dan masih mengabdi, menjadi anggota DPD RI, menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memuji Sabam sebagai politisi ulung yang sudah menjadi inspirasi bangsa.

Pujian Bamsoet, saat menghadiri ulang tahun pernikahan Sabam Sirait dan Sondang Br Sidabutar diBalai Kartini, Jakarta Senin (25/3/2019) lalu.

Ulang tahun sabam1

ulang tahun pernikahan Sabam Sirait dan Sondang Br Sidabutar diBalai Kartini, Jakarta Senin (25/3/2019) lalu.

Selain Bamsoet, hadir dalam acara ini Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya.

3.000 lebih undangan meramaikan acara ini dengan latarbelakang yang berbeda baik suku, agama, ras, profesi yang menggambarkan pergaulan Sabam yang begitu luas.

ulang tahun pernikahan Sabam Sirait dan Sondang Br Sidabutar diBalai Kartini, Jakarta Senin (25/3/2019) lalu.
ulang tahun pernikahan Sabam Sirait dan Sondang Br Sidabutar diBalai Kartini, Jakarta Senin (25/3/2019) lalu. (ISTIMEWA)

Bahkan, sebelum acara dimulai, dibacakan doa oleh Ketua DKM Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusadi) Jabar yang juga Ketua NU Cianjur, KH Choirul Anam, yang didampingi Pendeta SAE Nababan.

Acara yang sekaligus dibarengi dengan peluncuran buku, "Sabam Sirait; Berpolitik Bersama 7 Presiden". Menurut Bamsoet, pengalaman Sabam yang tertulis dalam buku tersebut bisa dijadikan pedoman bagi berbagai kalangan.

Khususnya politisi muda, untuk memegang teguh prinsip kebangsaan dalam berpolitik.

"Pergaulan beliau bersama tujuh Presiden Indonesia sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo semakin meneguhkan dirinya bukan hanya sebagai seorang politisi, namun sudah menjadi negarawan yang handal," kata dia.

"Setiap perilaku dan tindak tanduknya selalu bernafaskan kebangsaan, bukan semata untuk kepentingan golongannya saja. Beliau lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara," lanjutnya.

Menkumham Yasonna Laoly mengungkap, Sabam Sirait sebagai guru politiknya. Ia mengenal Sabam sejak mahasiswa dan ia sudah melihat Sabam sebagai politisi handal yang sedang berkampanye di Medan.

Dalam perjalanannya, lanjut Yasonna, Sabam berpolitik dengan penuh etika dan itu diajarkan secara langsung pada generasi berikutnya.

"Pak Sabam itu kritis, namun sangat santun. Makanya Bang Sabam ini disegani kawan maupun lawan. Beliau adalah panutan bagi kami," tegas Yasonna, tentang politisi kelahiran 13 Oktober 1936 di Pulau Simardan, Asahan, Sumatra Utara tersebut.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi terkesan dengan sepak terjang Sabam Sirait. Deklarator PDI tahun 1973, sebelum berubah menjadi PDI Perjuangan pada tahun 1999.

"Beliau seorang petarung luar biasa. Saya dapat pengalaman luar biasa dari beliau. Sebagai petarung, tak ada kata mundur dalam berkiprah di politik. Dia berani kalau benar dikatakan benar, kalau salah dikatakan salah," ujar Pras.

Presiden Joko Widodo, dalam pengantar buku tersebut, menyampaikan bahwa banyak hal yang pantas diteladani dari kiprah Sabam Sirait, terutama dalam hal integritas dan sikapnya yang konsisten dalam berpolitik.

"Dalam pandangan saya, keteladanan yang ditunjukkan Pak Sabam dalam menjalankan prinsip-prinsip politik yang baik dan lurus sangatlah berarti banyak. Saya bebrapa kali mendapatkan nasihat bagaimana menerapkan prinsip-prinsop politik tersebut dalam praktik di pemerintahan. Dan terus terang saya merasa cocok dengan pemikiran dan nasihat yang beliau sampaikan," tuturnya.

Mewakili keluarga, putera pertama Sabam Sirait, Maruarar Sirait, mengucapkan terima kasih kepada seluruh kerabat, saudara, dan seluruh tamu undangan yang bersedia datang untuk menghadiri serta mendoakan kedua orangtuanya yang merayakan ulang tahun pernikahan ke-50.

Maruarar mengaku sangat merasa dihargai. Apalagi, dalam acara tersebut, di antara yang memimpin doa merupakan seorang ulama, meskipun Sabam Sirait dikenal sebagai pemeluk kristen.

"Inilah Indonesia yang tanpa perbedaan, Indonesia tanpa diskriminasi. Menjadikan perbedaan sebagai kekuatan," ujar Maruarar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved