Penangkapan Terduga Teroris
Peneliti: Polri Harus Sangat Waspadai Ancaman Teror Jelang Pemungutan Suara Pilpres 2019
Polri harus meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan teroris setelah kejadian bom bunuh diri di Sibolga, Sumatera Utara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri harus meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan teroris setelah kejadian bom bunuh diri di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019) dini hari.
Apalagi jelang pemungutan suara pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan berlangsung 34 hari kedepan.
"Karena tidak menutup kemungkinan daerah lain juga ada jaringan baru dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," ujar pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Rabu (13/3/2019).
Baca: Tim Pemburu Preman Amankan Empat Mata Elang di Jalan Daan Mogot
Menurut Ridlwan Habib, jika melihat aksi meledakkan diri istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah bersama sang anak di kediamannya, Sibolga, Sumatera Utara.
Aksi Mak Abu, nama panggilan istri terduga teroris Abu Hamzah bisa memacu kelompok-kelompok radikalisme di Indonesia khususnya laki-laki.
"Artinya hal itu memacu bagi laki-laki untuk bermain, berjihad," jelas alumni S2 Kajian Intelijen UI ini.
Dia menjelaskan, kejadian bom bunuh diri ini mengingatkan akan adanya paham ISIS terkait Khawarij yang paham akrabnya melibatkan perempuan dan anak-anak dalam sejarahnya.
Baca: DPRD Kalimantan Tengah Tidak Lakukan RDP Setelah Diiming-Imingi Uang Rp 240 Juta
Sejarah perempuan Khawarij, imbuh dia, adalah sejarah jahat paham ISIS karena melibatkan perempuan dan anak-anak, rumah ibadah, orang tua, fasilitas umum yang harus dijaga tetapi mereka hancurkan.
Lebih jauh ia menjelaskan, kejadian di Sibolga dan Surabaya adalah trend yang memacu pemahaman baru bahwa laki-laki dan perempuan bukan halangan.
Baca: Mengintip Perumahan Khusus Janda di Pasuruan, Penghuninya Gratis, Tapi Ini Syaratnya
"Trend baru, lintas gender kesetaraan untuk sama-sama bisa beribadah bersama," jelas Ridlwan Habib.
Untuk itu ia kembali berpesan, Polri harus sangat Waspada jelang pilpres yang tinggal 34 hari.