Rabu, 1 Oktober 2025

Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR, Kepala BNPB Doni Monardo Paparkan Potensi Bencana Alam

BNPB, kata Doni, telah melakukan upaya-upaya pencegahan untuk meminimalisir dampak jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo menghadiri rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (5/3/2019).

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher membahas pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2019 dan evaluasi penanganan bencana di tahun 2018.

Dalam paparannya, Doni mengevaluasi beberapa penanganan bencana alam yang terjadi di tahun 2018.

Satu di antara yang dia soroti adalah banyaknya alat pendeteksi dini tsunami yang mengalami kerusakan.

"Ternyata sebagian besar alat-alat yang dimiliki pemerintah sudah tidak berfungsi sebagian karena faktor alam sebagian lagi karena faktor manusia," ujar Doni di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta.

"Kalau ini tidak ada sebuah konsep yang terintegrasi kami khawatirkan akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan pemerintah," imbuhnya.

Baca: Tertangkap CCTV Ibu dan Anak Pakai Seragam SD Curi Kotak Amal, Ada Kisah Sedih di Baliknya

Doni menjelaskan pentingnya alat pendeteksi dini tsunami itu.

Ia mengibaratkannya sebagai mata dan telinga.

"Karena peringatan dini ini seperti selayaknya mata dan telinga masyarakat kita. Ketika mata dan telinga tertutup tidak berfungsi maka kita tidak akan mengetahui apa yang terjadi," katanya.

Doni juga kembali menegaskan Indonesia berada pada patahan lempeng dan cincin api.

Hal itu membuat wilayah Indonesia rawan terjadi bencana, kapan saja dan di mana saja.

BNPB, kata Doni, telah melakukan upaya-upaya pencegahan untuk meminimalisir dampak jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Dan kita tidak tahu kapan terjadinya gempa. Untuk itu upaya mitigasi melalui sosialisasi yang masif peluru kita lakukan bersama agar masyarakat kita tidak lagi ada korban yg sia-sia," jelasnya.

"Kami mencoba untuk mendorong masyarakat di sepanjang pantai mau melakukan upaya-upaya meningkatkan vegetasi, terbukti beberapa tempat di Aceh masyarakatnya selamat dari terjangan tsunami karena ada tanaman," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved