Ganjar Pranowo Pamer Pakai Batik Karya Siswa SLB Kepada Airlangga
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bangga mengenakan batik yang dibuat siswa satu sekolah luar biasa (SLB) di wilayahnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku bangga mengenakan batik yang dibuat siswa satu sekolah luar biasa (SLB) di wilayahnya.
Perasaan tersebut diungkapkannya dalam acara peluncuran program pendidikan vokasi link and match dengan perusahaan industri serta pelatihan 3 in 1 yang digagas Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Baca: Polda Metro Jaya Bantah Ada Politisasi Dalam Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Dalam acara tersebut, Ganjar dan Menteri Perindustrian Airlangga sempat memanggil 10 siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sebagian dari mereka merupakan siswa berkebutuhan khusus atau penyandang difabilitas.
"Kamu belajar apa? Cita-citanya menjadi apa?," tanya Ganjar kepada seorang siswa.
Dibantu penerjemah bahasa isyarat, siswa itu menjawab sedang belajar menjahit dan ingin berkarir di industri tekstil.
Baca: 3 Emak-emak Terseret Kampanye Hitam di Karawang: Keseharian, Sosok Abah Ajo, Hingga Posko
Mendengar jawaban tersebut, Ganjar langsung memamerkan batiknya kepada Airlangga dan ratusan hadirin yang hadir.
Batik itu berwarna dominan merah maroon.
"Pak Menperin, coba di lihat ini di belakang batik saya ada tulisan apa. Produksi SLB. Ini kalau Anda lihat kualitasnya tidak jelek, bagus kan," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut politikus PDIP itu, anak-anak disabilitas perlu diberi kesempatan untuk berkreasi dan membuktikan potensi diri.
“Kalau kemudian kita berikan ruang, kita mau beli maka mereka akan laku dan mereka akan mandiri, ini yang SLB, ada tunanetra batik ciprat itu, kita dorong,” ujar Ganjar.
Senada dengan Ganjar, Airlangga mengatakan perlunya memberikan fasilitas dan kesempatan yang sama kepada para penyandang disabilitas.
Baca: Kesetiaan Atiqah Dampingi Ratna Sarumpaet Jalani Sidang: Ikut Mobil Tahanan Hingga Jadi Penjamin
"Adik-adik difabel agar dapat kesempatan yang sama dengan adik-adik yang lain agar semakim banyak yang bisa bekerja dan punya kesempatan sama seperti yang lain," katanya.
Dia menjelaskan, program pelatihan 3 in 1 ini 50 penyandang difabilitas untuk berkarir di industri garmen dan alas kaki.
"Kami menyambut baik dalam kesempatan ini, pembukaan diklat 3 in 1 diikuti oleh 50 orang penyandang disabilitas yang akan ditempatkan bekerja di beberapa perusahaan alas kaki," ujar Airlangga.