Sabtu, 4 Oktober 2025

Sekitar 20 Juta Orang Kena Dampak Buruk Kebakaran Hutan 22 Tahun Lalu di Indonesia

Anak di dalam rahim yang terpapar kabut asap tersebut berpotensi membuat mereka lebih pendek atau mengalami stunting

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Bali/M Fredey Mercury
Petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar kawasan hutan lindung di Kintamani, Selasa (9/10/2018). TRIBUN BALI/M FREDEY MERCURY 

Para peneliti menemukan, anak-anak yang lahir selama masa kabut asap tersebut rata-rata lebih pendek 3,3 sentimeter dibanding yang seharusnya ketika berusia 17 tahun.

Baca: 7 Manfaat Kesehatan yang Kamu Dapatkan Jika Tidur dalam Posisi Miring ke Arah Kiri

Baca: Kisah Youtuber Ditikam Sampai Paru-parunya Bocor, Listy Ngaku Tak Punya Masalah dengan Pelaku

Para peneliti menulis, sebelum kebakaran hutan ini tidak terkendali, cara membakar lahan dianggap efektif dan murah untuk membersihkan tanah dari tanaman.

Metode ini digunakan terutama untuk perkebunan kelapa sawit.

Alih-alih berhemat, Indonesia justru mengalami banyak kerugian besar.

Program Ekonomi dan Lingkungan untuk Asia Tenggara (EEPSEA) memperkitakan kerugian total dari kebakaran hutan ini mencapai lima sampai 6 miliar dollar AS (70,3 hingga 84,3 triliun rupiah pada kurs hari ini).

Angka tersebut merupakan perhitungan dampak ekonomi, lingkungan, dan kesehatan jangka panjang.

"Mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek dengan menghasilkan polusi udara yang menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang dan tidak dapat diubah," tegas para peneliti dalam laporannya. (Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika)

Berita sudah tayang di Kompas.com berjudul Kebakaran Hutan Indonesia 1997 Sebabkan Anak Tumbuh Lebih Pende 3 Cm

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved