Pilpres 2019
TKN Sarankan Jumlah Pendukung di Lokasi Debat Disepakati Dua Kubu
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin menyarankan agar ada kesepakatan dua kubu terkait wacana pengurangan pendukung
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin menyarankan agar ada kesepakatan dua kubu terkait wacana pengurangan jumlah pendukung di lokasi debat pilpres.
Pengurangan tersebut direkomendasikan Bawaslu setelah melakukan evaluasi debat kedua.
"Ya kami menghormati Bawaslu. Ini pesta demokrasi, kalau ada yang sudah bagus ya diteruskan, kalau kurang baik atau kurang tertib ya bisa diatasi dengan cara sosialisasi, bekerja sama dan berkomunikasi dengan kedua pihak 01 dan 02," ujar anggota TKN, Maruarar Sirait di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Terlepas dari rekomendasi pengurangan jumlah pendukung itu, Maruarar menyebut, para pendukung yang hadir masih bisa diajak bersepakat untuk tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kondusivitas debat.
Baca: RUU Pengguna Prostitusi Belum Final, Pemakai Jasa Belum Bisa Dijerat Hukum
Saran pengurangan pendukung saat debat muncul lantaran penonton saat debat dinilai kurang tertib dan sempat menimbulkan kegaduhan.
Terkait sebab tersebut, politisi PDIP itu meyakini kesepakatan masih bisa dilakukan antara TKN Jokowi-Maruf maupun BPN Prabowo-Sandi.
"Ini kan soal ketertiban, diatasi dengan jumlah. Jadi kalau bicara solusi ya diupayakan komunikasi dengan dua-duanya, supaya ada kesepakatan bersama agar jumlahnya tetap banyak tapi kualitas debat dan ketertiban meningkat," pungkas Maruarar.
Di tempat yang sama, anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengungkapkan pihaknya menyarankan kepada KPU agar mengurangi pendukung yang masuk ke area debat.
"Kemudian kemarin permasalahan berikutnya adalah pendukung yang mengganggu ketertiban. Kami mengusulkan hasil pleno kemarin adalah dikurangi pendukung antara 50 atau 75 agar lebih kita memberikan perhatian kepada pembicaraan yang diperdebatkan," katanya.