Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Jokowi Sebut Ada Tim Sukses Pakai Teknik Propaganda Rusia, Ini Reaksi Kubu Prabowo

Sebagai presiden, pernyataannya tersebut bisa merusak hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TribunSolo.com/Asep Abdullah Arowi
Capres nomor urut 01 Jokowi bersama pendukung dalam acara Deklarasi Sedulur Kayu dan Mebel untuk Jokowi di De Tjolomadoe Convention Hall, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu 3 Februari 2019 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan bahwa pernyataan Jokowi yang menyebut ada Tim sukses yang menggunakan teknik propaganda Rusia, jelas ditunjukan kepada pihaknya.

Pasalnya, tidak mungkin Jokowi menuding tim suksesnya sendiri. 

"Tim sukses kan ada dua, TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi, jad pernyataan pak Jokowi itu jelas menunjuk ke kami," kata Andre, saat dihubungi, Minggu, (3/2/2019).

Menurut Andre tudingan Jokowi bahwa BPN Prabowo-Sandi menggunakan teknik Propaganda Rusia dengan menyebarkan kabar palsu sehingga terjadi miss informasi di masyarakat merupakan fitnah yang keji.

"Itu fitnah keji, propaganda Rusia dari mana, kita setiap hari berkampanye sesuai dengan aturan KPU, dengan cara fokus menyamakan visi misi terutama di bidang ekonomi. Memperluas lapangan kerja dan membuat harga-harga kebutuhan terjangkau," katanya.

Baca: Jokowi: Masak Saya Diam Terus? Saya Disuruh Sabar Terus, Enggak Dong, Sekali-sekali dong!

Andre menilai pernyataan Jokowi tersebut sangatlah berbahaya.

Sebagai presiden, pernyataannya tersebut bisa merusak hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia.

"Sebagai petahana seharusnya pernyataannya lebih bijak, kalau menyerang pak Prabowo seharusnya dengan elegan. Jangan membawa-bawa Rusia, bisa mengganggu hubungan diplomatik," katanya.

Andre menduga, Jokowi kalap menyerang Prabowo karena panik elektabilitasnya stagnan dan cenderung menurun.

Berdasarkan survei Puskaptis perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi hanya berbeda 4 persen, sehingga Jokowi mulai menyerang dengan membabibuta.

"Sehingga panik dan stress. Kami merasa prihatin dengan kondisi beliau yang seperti dalam keadaan tertekan," pungkasnya.

Sebelumnya dilansir dari Surya, Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik “propaganda Rusia”. Hal ini dilakukan dengan membuat dan menyebar hoax.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk memerangi hal tersebut.

”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” kata Jokowi pada sambutannya kala bertemu ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).

”Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoax, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” kata Capres yang kini masih menjabat sebagai Presiden ini.

Di dalam menyampaikan pendekatan, relawan harus dengan cara yang bijaksana.

”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” imbuhnya.

Hal ini sebagai benteng untuk melawan tim sukses yang menebar hoax.

”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoax,” kata capres yang berpasangan dengan Cawapres KH Ma’ruf Amin ini.

Hal ini lah yang nantinya harus dilakukan oleh para relawan.

”Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek Surabaya, pasti wani,” katanya.

Hal ini lantas disambut dengan teriakan pekik bersahutan, “Jokowi! Wani!”

”Saya meyakini arek-are Surabaya pasti wani, arek-arek Jawa Timur pasti wani,” imbuh Jokowi.

”Mari door to door untuk menyampaikan mana yang benar, mana yang tidak benar. Sekarang ini banyak yang dibolak-balik. Salah menjadi benar, benar menjadi salah,” kata capres yang diusung sembilan partai ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved