Andre Rosiade Sebut Instruksi PSI Kepada Kadernya Ucapkan Selamat Natal Melanggar Hak Asasi
Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade menilai tidak tepat instruksi dari PSI kepada kadernya untuk mengucapkan selamat natal.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade menilai tidak tepat instruksi dari PSI kepada kadernya untuk mengucapkan selamat natal.
Menurutnya ucapan selamat natal tidak perlu dipaksa-paksa melalui instruksi.
"Di negara demokrasi terserah saja orang mau mengucapkan selamat natal atau engga tapi jangan dipaksa-paksa," ujar Andre saat dihubungi, Selasa, (25/12/2018).
Baca: Diduga Akibat Korsleting Listrik, 25 Rumah Hangus Terbakar di Kemayoran Jakarta Pusat
Apalagi menurut Andre dalam ajaran Islam tidak menganjurkan untuk mengucapkan selamat natal.
Hal tersebut seharusnya dihormati PSI sebagai Partai Politik.
"Seharusnya jangan masuk ke ranah situ (agama), seharusnya PSI menhormatinya," kata Andre.
Dengan mengeluarkan Intruksi mengucapkan selamat natal menurut Andre, ada indikasi PSI melanggar hak asasi manusia.
Baca: Sekitar 8.000 Umat Katolik Hadiri Misa Natal 2018 di Gereja Katedral Jakarta
Karena menurutnya kebebasan beragama adalah hak asasi yang dijamin konstitusi.
"Belum berkuasa saja sudah melanggar HAM, berbahaya ini," kata Andre.
Sebelumnya PSI menginstruksikan kader partainya untuk mengucapkan selamat natal.
Tidak hanya itu, PSI juga meminta kadernya untuk bersilahturahmi dengan umat kristiani.
"Saya instruksikan kepada seluruh anggota, kader, pengurus dan Caleg PSI yang beragama muslim agar mengucapkan selamat Natal dan bersilaturahim kepada kawan-kawan beragama Kristen dari partai manapun dan dari pendukung capres siapapun. Jadikan Natal sebagai momentum mempererat ikatan solidaritas kebangsaan kita yang nampaknya mulai tercabik-cabik," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Senin (24/12/2018).