Minggu, 5 Oktober 2025

Ali Ngabalin Pertanyakan Gelar Profesor Rocky Gerung - Karni Ilyas Akui ILC Bersalah

Menurut Rocky Gerung, sejak 2014 silam kotak suara sudah menjadi perbincangan publik.

Editor: widi henaldi
Kolase Kompas.com
Pengamat Politik Rocky Gerung dan Tenaga Ahli Staf Deputi KSP Ali Mochtar Ngabalin 

TRIBUNNEWS.COM -- Pembawa acara Indonesia Lawyers Club atau ILC meminta maaf pada Tenaga Ahli Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin soal gelar Profesor yang disematkan pada pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung dan Ali Ngabalin terlobat debat cukup panas di ILC TvOne pada Rabu (19/12/2018).

Rocky Gerung menyerukan pendapatnya soal kotak suara dari kardus untuk Pemilu 2019 mendatang.

Menurut Rocky Gerung, sejak 2014 silam kotak suara sudah menjadi perbincangan publik.

Persoalan kotak suara, menurut Rocky Gerung berawal dari akan dimaling.

"Kenapa gak dipersoalkan dari 2014 ? dari awal sudah dipersoalakan, tapi pada waktu itu kotak suaranya yang mau dimaling, karena itu dibikin dalam bentuk yang susah dimilang. sekarang malingnya ada di kotak suara, itu masalahnya, sistemnya itu, sitem yang akan menipu. jadi algoritma publik, publik akan protes melalui simbul yang disebut kardus.

jadi itu saja soalnya jadi ngapain ribut saudara cari legitimasi ini keputusan dpr, rakyat tidak akan percaya keputusan itu akan menghasillkan keadilan," jelas Rocky Gerung

Pernyataan Rocky Gerung langsung ditanggapi oleh Ali Ngabalin.

 

Ali Ngabalin mempertanyakan cara Rocky Gerung memperhitungkan begitu banyaknya orang tidak bernegara.

Halaman selanjutnya >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved